PENERAPAN TATA LETAK PROSES PRODUKSI PADA PENGALENGAN RAJUNGAN (Portunus pelagicus) DI PT. SUMBER MINA BAHARI REMBANG, JAWA TENGAH
Rajungan merupakan salah satu komoditas ekspor perikanan Indonesia. Rajungan umumnya diekspor dalam bentuk kaleng. Tujuan dari PKL ini adalah untuk mengatahui tata letak proses produksi, mengetahui aliran bahan, dan mengetahui permasalahan yang ada pada penerapan sistem tata letak. Praktek Kerja...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Other NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
Fakultas Perikanan dan Kelautan
2018
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/69354/1/PKL.PK.BP%2009-18%20Sya%20p%20ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/69354/2/PKL.PK.BP%2009-18%20Sya%20p%20LAPORAN%20PKL.pdf http://repository.unair.ac.id/69354/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Airlangga |
Language: | Indonesian Indonesian |
Summary: | Rajungan merupakan salah satu komoditas ekspor perikanan Indonesia.
Rajungan umumnya diekspor dalam bentuk kaleng. Tujuan dari PKL ini adalah
untuk mengatahui tata letak proses produksi, mengetahui aliran bahan, dan
mengetahui permasalahan yang ada pada penerapan sistem tata letak.
Praktek Kerja Lapang ini dilaksanakan pada tanggal 23 januari-21
Februari 2017 di PT. Sumber Mina Bahari Rembang, Jawa Timur. Data yang
diambil terdiri data primer dan sekunder yang akan diolah secara deskriptif.
Teknik pengambilan data meliputi observasi, wawancara dan partisipasi aktif.
PT. Sumber Mina Bahari merupakan salah satu perusahaan eksportir
daging rajungan kaleng yang sudah menerapkan tata letak produksi dengan baik.
Penerapan tata letak di PT. Sumber Mina Bahari adalah tata letak fasilitas
berdasarkan aliran produksi (production line product atau product layout). Tata
letak fasilitas berdasarkan aliran produksi adalah penyusunan letak fasilitas
produksi yang diletakkan berdasarkan urutan proses produksi dari bahan baku
sampai barang jadi. Aliran bahan yang ditetapkan di PT. Sumber Mina Bahari
adalah aliran bahan bentuk lurus yaitu bahan mengalir secara halus tanpa adanya
proses menunggu dan membentuk garis lurus yang dimulai dari titik awal
produksi hingga menjadi produk.Kelemahan tata letak di PT. Sumber Mina Bahari
terdapat pada ruang sortasi yang terbagi menjadi dua bagian yaitu pada bagian
barat ruang sortasi dan bagian tengah ruang sortasi sehingga memperlambat
proses produksi. Saran dari permasalahan tata letak tersebut adalah memperbaiki
bagian receiving di pindah pada bagian paling barat ruang produksi sehingga
produktivitasnya dapat di tingkatkan. |
---|