HYDRAULIC FRACTURE MODELING OF HORIZONTAL WELL IN SHALE GAS FORMATION
Reservoir shale gas adalah reservoir yang memiliki permeabilitas yang rendah dibandingkan dengan reservoir lainnya. Hal ini membuat gas tidak mampu mengalir dengan mudah dari reservoir menuju lubang sumur. Oleh karena hal ini lah produksi gas di reservoir shale gas tidaklah menguntungkan apabila dil...
Saved in:
主要作者: | |
---|---|
格式: | Final Project |
語言: | Indonesia |
主題: | |
在線閱讀: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/54770 |
標簽: |
添加標簽
沒有標簽, 成為第一個標記此記錄!
|
機構: | Institut Teknologi Bandung |
語言: | Indonesia |
id |
id-itb.:54770 |
---|---|
spelling |
id-itb.:547702021-06-02T15:13:10ZHYDRAULIC FRACTURE MODELING OF HORIZONTAL WELL IN SHALE GAS FORMATION Alexandre Siregar, Brestoff Pertambangan dan operasi berkaitan Indonesia Final Project shale gas, sumur horizontal, perekahan hidrolik INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/54770 Reservoir shale gas adalah reservoir yang memiliki permeabilitas yang rendah dibandingkan dengan reservoir lainnya. Hal ini membuat gas tidak mampu mengalir dengan mudah dari reservoir menuju lubang sumur. Oleh karena hal ini lah produksi gas di reservoir shale gas tidaklah menguntungkan apabila dilakukan dengan cara yang konvensional. Dewasa ini sudah banyak ditemukan teknologi dan metode-metode baru dalam menghadapi problem di reservoir shale gas ini, seperti perekahan hidrolik dan pengeboran berarah hingga horizontal. Perekahan hidrolik merupakan salah satu metode stimulasi sumur yang cukup bagus untuk masalah reservoir dengan permeabilitas rendah, karena metode ini mampu membuat rekahan yang meningkatkan nilai permeabilitas matriks secara signifikan sehingga dapat memperoleh produksi gas yang lebih banyak dan ekonomis dibandingkan metode konvensional. Begitu juga dengan sumur horizontal, karena metode ini dapat meningkatkan area drainase lebih besar daripada sumur vertikal. Untuk memingkatkan efisiensi dan keekonomisan, maka munculah gabungan kedua metode tersebut yaitu perekahan hidrolik pada sumur horizontal. Studi kali ini akan mengevaluasi peningkatan produksi gas dari metode rekah di reservoir shale gas pada sumur horizontal dengan dua metode perekahan hidrolik yang berbeda yaitu longitudinal dan transversal. Studi ini akan menghasilkan perbandingan yang bisa menunjukkan metode fracture manakah yang meningkatkan produksi gas lebih besar. text |
institution |
Institut Teknologi Bandung |
building |
Institut Teknologi Bandung Library |
continent |
Asia |
country |
Indonesia Indonesia |
content_provider |
Institut Teknologi Bandung |
collection |
Digital ITB |
language |
Indonesia |
topic |
Pertambangan dan operasi berkaitan |
spellingShingle |
Pertambangan dan operasi berkaitan Alexandre Siregar, Brestoff HYDRAULIC FRACTURE MODELING OF HORIZONTAL WELL IN SHALE GAS FORMATION |
description |
Reservoir shale gas adalah reservoir yang memiliki permeabilitas yang rendah dibandingkan dengan reservoir lainnya. Hal ini membuat gas tidak mampu mengalir dengan mudah dari reservoir menuju lubang sumur. Oleh karena hal ini lah produksi gas di reservoir shale gas tidaklah menguntungkan apabila dilakukan dengan cara yang konvensional.
Dewasa ini sudah banyak ditemukan teknologi dan metode-metode baru dalam menghadapi problem di reservoir shale gas ini, seperti perekahan hidrolik dan pengeboran berarah hingga horizontal. Perekahan hidrolik merupakan salah satu metode stimulasi sumur yang cukup bagus untuk masalah reservoir dengan permeabilitas rendah, karena metode ini mampu membuat rekahan yang meningkatkan nilai permeabilitas matriks secara signifikan sehingga dapat memperoleh produksi gas yang lebih banyak dan ekonomis dibandingkan metode konvensional. Begitu juga dengan sumur horizontal, karena metode ini dapat meningkatkan area drainase lebih besar daripada sumur vertikal. Untuk memingkatkan efisiensi dan keekonomisan, maka munculah gabungan kedua metode tersebut yaitu perekahan hidrolik pada sumur horizontal. Studi kali ini akan mengevaluasi peningkatan produksi gas dari metode rekah di reservoir shale gas pada sumur horizontal dengan dua metode perekahan hidrolik yang berbeda yaitu longitudinal dan transversal. Studi ini akan menghasilkan perbandingan yang bisa menunjukkan metode fracture manakah yang meningkatkan produksi gas lebih besar. |
format |
Final Project |
author |
Alexandre Siregar, Brestoff |
author_facet |
Alexandre Siregar, Brestoff |
author_sort |
Alexandre Siregar, Brestoff |
title |
HYDRAULIC FRACTURE MODELING OF HORIZONTAL WELL IN SHALE GAS FORMATION |
title_short |
HYDRAULIC FRACTURE MODELING OF HORIZONTAL WELL IN SHALE GAS FORMATION |
title_full |
HYDRAULIC FRACTURE MODELING OF HORIZONTAL WELL IN SHALE GAS FORMATION |
title_fullStr |
HYDRAULIC FRACTURE MODELING OF HORIZONTAL WELL IN SHALE GAS FORMATION |
title_full_unstemmed |
HYDRAULIC FRACTURE MODELING OF HORIZONTAL WELL IN SHALE GAS FORMATION |
title_sort |
hydraulic fracture modeling of horizontal well in shale gas formation |
url |
https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/54770 |
_version_ |
1823643441666457600 |