HYDRAULIC FRACTURE MODELING OF HORIZONTAL WELL IN SHALE GAS FORMATION
Reservoir shale gas adalah reservoir yang memiliki permeabilitas yang rendah dibandingkan dengan reservoir lainnya. Hal ini membuat gas tidak mampu mengalir dengan mudah dari reservoir menuju lubang sumur. Oleh karena hal ini lah produksi gas di reservoir shale gas tidaklah menguntungkan apabila dil...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Final Project |
Language: | Indonesia |
Subjects: | |
Online Access: | https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/54770 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Reservoir shale gas adalah reservoir yang memiliki permeabilitas yang rendah dibandingkan dengan reservoir lainnya. Hal ini membuat gas tidak mampu mengalir dengan mudah dari reservoir menuju lubang sumur. Oleh karena hal ini lah produksi gas di reservoir shale gas tidaklah menguntungkan apabila dilakukan dengan cara yang konvensional.
Dewasa ini sudah banyak ditemukan teknologi dan metode-metode baru dalam menghadapi problem di reservoir shale gas ini, seperti perekahan hidrolik dan pengeboran berarah hingga horizontal. Perekahan hidrolik merupakan salah satu metode stimulasi sumur yang cukup bagus untuk masalah reservoir dengan permeabilitas rendah, karena metode ini mampu membuat rekahan yang meningkatkan nilai permeabilitas matriks secara signifikan sehingga dapat memperoleh produksi gas yang lebih banyak dan ekonomis dibandingkan metode konvensional. Begitu juga dengan sumur horizontal, karena metode ini dapat meningkatkan area drainase lebih besar daripada sumur vertikal. Untuk memingkatkan efisiensi dan keekonomisan, maka munculah gabungan kedua metode tersebut yaitu perekahan hidrolik pada sumur horizontal. Studi kali ini akan mengevaluasi peningkatan produksi gas dari metode rekah di reservoir shale gas pada sumur horizontal dengan dua metode perekahan hidrolik yang berbeda yaitu longitudinal dan transversal. Studi ini akan menghasilkan perbandingan yang bisa menunjukkan metode fracture manakah yang meningkatkan produksi gas lebih besar. |
---|