DAMPAK KESEGERAAN ADOPSI STANDAR PELAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL (SPKIlIFRS) DAN SISTEM BUSINES NEGARATERHADAP MANAGEMEN LABA SERTA KONSEKUENSINYA TERHADAP DAYA DETEKSI AUDITOR
<p>Penelitian ini mengangkat isu mengenai dampak kesegeraan adopsi International Financial Reporting Standard! Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS/ SPKIj dan sistem busines negara terhadap managemen laba konsekuensinya pada daya deteksi auoitor. Tingkat kesegeraan mengadopsi dikelo...
Saved in:
主要作者: | |
---|---|
格式: | Other NonPeerReviewed |
語言: | English |
出版: |
[Yogyakarta] : Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada
2012
|
在線閱讀: | https://repository.ugm.ac.id/95384/1/DAMPAK%20KESEGERAAN%20ADOPSI%20STANDAR%20PELAPORAN%20KEUANGAN%20INTERNASIONAL%20%28SPKIlIFRS%29%20DAN%20SISTEM%20BUSINES%20NEGARATERHADAP%20MANAGEMEN%20LABA%20SERTA%20KONSEKUENSINYA%20TERHADAP%20DAYA%20DETEKSI%20AUDITOR-Sri%20Suryaningsum.pdf https://repository.ugm.ac.id/95384/ |
標簽: |
添加標簽
沒有標簽, 成為第一個標記此記錄!
|
總結: | <p>Penelitian ini mengangkat isu mengenai dampak kesegeraan adopsi International Financial Reporting Standard! Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS/ SPKIj dan sistem busines negara terhadap managemen laba konsekuensinya pada daya deteksi auoitor. Tingkat kesegeraan mengadopsi dikelompokkan menjadi dua yaitu pasca-SPKI dan pra-SPKI. Pasca-SPKI berbasis prinsip sedangkan pra-SPKI berbasis aturan. Basis prinsip memberi manager keleluasaan dalam menerapkan pertimbangan profesional yang lebih dibanding basis atlli-an,sehingga kondisi pasca-SPKI akan memberi peluang teIjadinya managemen laba yang lebih besar. Sistem busines dikelompokkan menjadi sistem busines Anglo dan Kontinental. Karakteristik sistem busines Anglo adalah lebih transparan sian kurang konservatif sedangkan bersistem busines Kontinental bersifat sangat konservatif dan tertutup. Karakteristik Kontinental yang cenderung tidak transparan akan memberi keleluasaan bagi manager untuk melakukan managemen yang lebih besar. Managemen laba yang lebih besar akan membutuhkan daya deteksi auditor lebih tinggi, karena kompleksitas tugas auditor yang lebih rumit. Daya deteksi auditor melekat pada kualitas auditor.<br />
Sampel penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan pada negara-negara di tahun 2000 sd 2009. Untuk membuktikan ada atau tidaknya pergeseran managemen laba digunakan kurun waktu sepuluh tahun. Untuk menguji hipotesis penelitian ini digunakan tahun 2007 sd 2009. Kunm waktu ini dipilih dengan mempertimbangkan bias transisi pelaksanaan adopsi SPKI. Pengujian tambahan dilakukan pada kelompok perusahaan suspek tahun 2007 sd 2009 dan seluruh perusahaan dengan kurun waktu sepuluh tahun 2000 sd 2009. Kesegeraan adopsi SPKI diuji berdasarkan dua kelompok, yaitu negaranegara pasca-SPKI dan pra-SPKI. Sistem busines diteliti berdasarkan dua kelompok, yaitu negara-negara bersistem busines Anglo dan Kontinental.<br />
Managemen laba diukur dengan basis akrual dan aktivitas real. Hasil pengujian menyimpulkan bahwa tidak teIjadi pergeseran managemen laba baik aktivitas real maupun akrua1untuk kelompok 1 (pasca- SPKI & |
---|