MODEL BENTANGLAHAN-TANAH DI PEGUNUNGAN BATURAGUNG DAN NGLANGGRAN, PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Kegiatan pemetaan tanah memerlukan waktu lama dan biaya yang tinggi dikarenakan memerlukan pengujian lapangan dan laboratorium yang banyak. Pengembangan metode pemetaan yang hemat waktu dan biaya namun dengan tingkat ketelitian yang dapat dipertanggungjawabkan sangat diperlukan. Hal ini mungkin dapa...

وصف كامل

محفوظ في:
التفاصيل البيبلوغرافية
المؤلف الرئيسي: , Junun Sartohadi dan Noorh
التنسيق: مقال NonPeerReviewed
منشور في: [Yogyakarta] : Lembaga Penelitian 2002
الوصول للمادة أونلاين:https://repository.ugm.ac.id/92404/
http://repository.ugm.ac.id/digitasi/index.php?module=cari_hasil_full&idbuku=195
الوسوم: إضافة وسم
لا توجد وسوم, كن أول من يضع وسما على هذه التسجيلة!
الوصف
الملخص:Kegiatan pemetaan tanah memerlukan waktu lama dan biaya yang tinggi dikarenakan memerlukan pengujian lapangan dan laboratorium yang banyak. Pengembangan metode pemetaan yang hemat waktu dan biaya namun dengan tingkat ketelitian yang dapat dipertanggungjawabkan sangat diperlukan. Hal ini mungkin dapat dilakukan dengan menerapkan analisis geomorfologi dan teknik SIG dan pengideraan jauh dalam pembuatan satuan pemetaan. Penelitian ini bertujuan melakukan: (1) identifikasi satuan satuan bentuklahan di daerah penelitian dan (2) membuktikan keterkaitan antara satuan bentuklahan, lereng, penggunaan lahan dengan satuan tanah melalui pemodelan secara spasial. Metode step wise diterapkan untuk membuktikan keterkaitan antara persebaran satuan tanah dengan satuan bentaklahan, lereng, dan penggunaan lahan dengan menghitung nilai Lamda (penurunan nilai probabilitas kesalahan secara relatif) pada setiap step. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan nilai Lambda dengan bertambahnya parameter yang digunakan untuk pembuatan satuan pemetaan. Nilai Lambda yang dihasilkan adalah 72,5% pada penggunaan informasi satuan bentuklahan saja, 82,4% untuk penggunaan informasi satuan bentuklahan dan klas lereng, dan 88,2% apabila ditambah dengan informasi penggunaan lahan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa dalam pemetaan tanah dengan menerapkan analisis geomorfologi dan teknik SIG dan penginderaan jauh mungkin tidak memerlukan lagi pengujian lapangan yang intensif sehingga waktu dan biaya pemetaan dapat ditekan.