Unsur-Unsur Hak-Hak Azasi Manusia yang Terkandung dalam Filsafat Timur

Penelitian tentang "Unsur-Unsur Hak Azasi Manusia yang Terkandung dalam Filsafat Timur" ini dimaksudkan untuk mencari masukan bari bagi ilmu pengetahuan humaniora, filsafat serta kemanusiaan pada umumnyadengan meneliti pemikiran-pemikiran filsafat Timur khususnya Cina dan filsafat India....

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Lasiyo, Lasiyo
Format: Other NonPeerReviewed
Language:English
Published: Lembaga Penelitian UGM 1994
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/279076/1/Unsur-Unsur%20Hak-Hak%20Azasi%20Manusia%20Yang%20Terkandung%20Dalam%20Filsafat%20Timur_Lasiyo_1995.pdf
https://repository.ugm.ac.id/279076/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penelitian tentang "Unsur-Unsur Hak Azasi Manusia yang Terkandung dalam Filsafat Timur" ini dimaksudkan untuk mencari masukan bari bagi ilmu pengetahuan humaniora, filsafat serta kemanusiaan pada umumnyadengan meneliti pemikiran-pemikiran filsafat Timur khususnya Cina dan filsafat India. Pencarian data telah dilakuukan melalui studi kepustakaan guna mengumpulkan data tertulis yang berkaitan dengan judul penelitian. daya yang terkumpul dianalisis dan dibahas dengan metode hermeneutik perbandingan, hermeneutik dan interpretasi untuk membuat kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untur-unsur hak azasi manusia yang terkandung dalam filsafat Timur khususnya dalam dilsafat Cina dan India dapat ditemukan dari ajaran dari aliran filsafat yang mewarnai hampir sebagian besar pemikirinnya dalam usaha untuk menari kebahagiaan dan kesejahteraan umat manusia. Dalam filsafat Cina digali dari aliran Confucianisme, Taoisme, Cin Yang, Legalisme dan Mohisme, yang pafa umumnya berorientasi pada sifat perikemanusiaan dengan menempatkan manusia dalam harkat dan martabatnya yang tinggi sebagai makhluk ciptaaan Tuhan (T'ien), sehingga mereka memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam berbagai lapangan kehidupan. Dalam filsafat India terutama dapat digali dari aliran Hinduisme dan Buddhisme. Hinduisme yang mengajarkan bahwa manusia itu dalam hidupnya selalu berusaha untuk mencapai kelepasan dari penderitaan yang berupa (kelahiran kembali) re-inkarnasi melalui penyatuan antara Atman dengan Brahman, dan kasta-kasta yang lebih menekankan pada fungsi dan kedudukan seseorang bukan karena keturunan. Buddhisme dengan ajaran aryaa satyani (empat kebenaran mulia) jugabisa dilalui oleh semua manusia yaitu usaha untuk membebaskan diri dari kelahiran kembali (re-birth) untuk menjadi BUddha kemudian masuk ke Nirvana.