Pengaruh Konsep Hukum Tiga Tahap Auguste Comte terhadap Konsep Bagan Tiga Tahap C.A. Van Peursen

Tujuan penelitian ini adalahuntuk membandingkan antara dua konsep yang membahas suatu perkembangan peradaban atau kebudayaan manusia. Dua konsep perkembangan tersebut dikemukakan oleh Auguste Comte dan C.A. Van Peursen. Realitas perkembangan kebudayaan atau sejarah manusia tersebut merupakan hal yan...

全面介紹

Saved in:
書目詳細資料
主要作者: Sartini, Sartini
格式: Other NonPeerReviewed
語言:English
出版: Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada 1995
主題:
在線閱讀:https://repository.ugm.ac.id/278312/1/Pengaruh%20konsep%20hukum%20tiga%20tahap%20Auguste%20Comte..._Sartini_1995.pdf
https://repository.ugm.ac.id/278312/
標簽: 添加標簽
沒有標簽, 成為第一個標記此記錄!
實物特徵
總結:Tujuan penelitian ini adalahuntuk membandingkan antara dua konsep yang membahas suatu perkembangan peradaban atau kebudayaan manusia. Dua konsep perkembangan tersebut dikemukakan oleh Auguste Comte dan C.A. Van Peursen. Realitas perkembangan kebudayaan atau sejarah manusia tersebut merupakan hal yang satu, namun diungkapkan oleh dua pemikir tersebut dengan terminologi yang berbeda. Penelitian ini ingin mencarisejauh mana persamaan dan atau perbedaan kedua konsep tersebut dengan menemukan alasannya mengapa demikian, serta menemukan faktor yang mempengaruhi persesuaian kedua konsep tersebut. Bersangkutan dengan tujuan penelitian tersebut di atas maka akan ditempuh cara penelitian sebagai berikut. Pertama akan dicari deskripsi kedua konsep tehap-tahap perkembangan tersebut. Kemudain akan dilakukan kegiatan membandingkan antara dua konsep, memncari persamaan dan atau perbedaannya, menemukan alasan mengapa kemudian muncul terminologi yang berbeda serta mengetahui pengaruh pemikiran awal terhadap yang kemudian. Mtode yang dugunakan adalah analisis sitesis. KOmparasi serta interpretasi. Berdasarkan cara penelitian ini diharapkan muncul suatu penjelasan yang biosa menunjukkan kesaman dan atau perbedaan diantara kedua konsep tersebut sehingga tidak menimbulkan adanya pertentangan atau duplikasi konsep., melainkan dapat menjelaskan adanya faktor keterpengaruhan atau keterkaitan yang dapat mneghubungakan kedua konsep tersebut. Dari hasil pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa ada persamaan konsep tentang perkembanan kebudayaan manusia yang berlangsung namun kemudian pada tahap terakhir terjadi perbedaan tekanan dalam menjelaskan realita. Comte menjelaskan suatu cita-cita negara positif yang hendak dicapai sedang Peursen lebih menjelaskan hubungan subjek objek dan fungsi kebudayaan sebagai suatu strategi . Relasi keterpengaruhan atau keterikatan terletak pada perkembangan kebudayaan yang sama sehingga mempunyai penjelasan yang sesuai namun belum dapat dijelaskan apakah persamaannya benar-benar sebagai pengaruh satu dengan yang lain atau tidak. Perbedaan terjadi didasarkan atas kecenderungan sudut pandang penjelasan. Comte pada tujuan nilai positif yang hendak dicapai, sedangkan Peursen pada relasi fungsidan orientasi bagi suatu strategi terhadap kebudayaan masa depan.