Kajian Kerusakan Lahan pada Kawasan Penambangan Kaolin dengan Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) di Desa Karangsari dan Sekitarnya, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta

Penambangan kaolin di Desa Karangsari, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunungkidul telah berlangsung sejak tahun 1988 dan dikelola oleh masyarakat sekitar secara tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tingkat kerusakan lahan akibat kegiatan penambangan tradisional dengan menggunakan metod...

全面介紹

Saved in:
書目詳細資料
Main Authors: Wicaksono, Raden Aditya Aryo, Budianta, Wawan
格式: Article PeerReviewed
語言:English
出版: Departemen Teknik Geologi 2019
主題:
在線閱讀:https://repository.ugm.ac.id/275277/1/d008.pdf
https://repository.ugm.ac.id/275277/
標簽: 添加標簽
沒有標簽, 成為第一個標記此記錄!
實物特徵
總結:Penambangan kaolin di Desa Karangsari, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunungkidul telah berlangsung sejak tahun 1988 dan dikelola oleh masyarakat sekitar secara tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tingkat kerusakan lahan akibat kegiatan penambangan tradisional dengan menggunakan metode AHP. Parameter yang dipergunakan sebagai dasar pengukuran tingkat kerusakan lahan adalah Keputusan Gubernur DIY Nomor 63 Tahun 2003 tentang Kriteria Baku Kerusakan Lingkungan Bagi Usaha dan Kegiatan Penambangan Batuan ditentukan empat kriteria utama, yaitu kriteria geologi, lingkungan, teknis tambang, dan tebing galian dimana tiap kriteria memiliki subkriteria hingga tingkatan kelas. Hasil pengamatan geologi menunjukkan bahwa daerah penelitian dapat dibagi menjadi dua satuan batuan yaitu satuan tuf feldspar dan satuan breksi pumis dengan dijumpai struktur geologi yang intensif berupa kekar gerus dan kekar tiang serta kehadiran intrusi mikrodiorit hornblenda yang menjadi faktor pengontrol terjadinya alterasi hidrotermal. Hasil kajian tingkat kerusakan lahan menunjukkan rentang nilai tingkat kerusakan lahan ringan 1,00- 1,66, tingkat kerusakan lahan sedang 1,67-2,33, dan tingkat kerusakan lahan tinggi 2,34-3,00. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat kerusakan lahan akibat kegiatan penambangan kaolin di daerah penelitian tergolong dalam tingkat kerusakan lahan sedang sejumlah 9 tambang dan tingkat kerusakan lahan tinggi sejumlah 7 tambang.