Evolusi Magma Gunung Lasem dan Gunung Senjong, Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah

G. Lasem dan G. Senjong merupakan salah satu dari empat kompleks gunung api Kuarter dengan magma potasium tinggi, yang terdapat di pantai utara Jawa bagian timur. Keterdapatan gunung api tersebut menunjukkan tatanan geologi Jawa yang unik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui evolusi magma pemb...

全面介紹

Saved in:
書目詳細資料
Main Authors: Moktikanana, Mradipta Lintang Alifcanta, Harijoko, Agung, Wibowo, Haryo Edi
格式: Article PeerReviewed
語言:English
出版: Departemen Teknik Geologi 2019
主題:
在線閱讀:https://repository.ugm.ac.id/275274/1/c032.pdf
https://repository.ugm.ac.id/275274/
標簽: 添加標簽
沒有標簽, 成為第一個標記此記錄!
實物特徵
總結:G. Lasem dan G. Senjong merupakan salah satu dari empat kompleks gunung api Kuarter dengan magma potasium tinggi, yang terdapat di pantai utara Jawa bagian timur. Keterdapatan gunung api tersebut menunjukkan tatanan geologi Jawa yang unik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui evolusi magma pembentuk G. Lasem dan G. Senjong. Analisis data Digital Elevation Model (DEM) dan pengamatan lapangan menunjukkan bahwa singkapan lava G. Lasem terdistribusi di lereng barat daya – selatan – tenggara, melampar hingga 6 km dari puncak. G. Lasem memiliki satu kubah lava dan satu sumbat lava di zona proksimal sebelah utara, serta dua kubah lava di zona medial sebelah barat daya. G. Senjong tersusun atas satu aliran lava yang mengalir ke barat, serta empat kubah lava di bagian utara, barat, selatan, dan tenggara. Komposisi modal mineralogi dilakukan dengan menggunakan metode point counting sebanyak 1000 titik untuk masing-masing sampel. Analisis geokimia dilakukan menggunakan metode ICP-MS-AES Secara umum, komposisi mineralogi lava G. Lasem dan G. Senjong tersusun atas fenokris plagioklas, K-feldspar, hornblenda, klinopiroksen, nefelin, dan mineral opak, yang tertanam dalam massa dasar mikrolit plagioklas dan gelas vulkanik. Kubah lava mempunyai fenokris yang lebih melimpah (~70 vol.%) dibandingkan aliran lava (~50 vol.%), berhubungan dengan viskositas kubah lava yang relatif lebih tinggi daripada aliran lava. Secara mineralogi, semua sampel mempunyai kandungan hornblenda mencapai ~19 vol.%. Pada umumnya, bagian tepi hornblenda telah terubah menjadi mineral opak. Nefelin umumnya hadir dengan kelimpahan 1-4 vol.%. Berdasarkan komposisi mineralogi, dapat dikatakan bahwa magma G. Lasem dan G. Senjong telah mengalami proses diferensiasi lanjut, namun tidak terdapat perubahan komposisi mineralogi yang signifikan secara temporal. Data geokimia menunjukkan lava G. Lasem dan G. Senjong memiliki komposisi basaltik trakiandesit hingga trakit, dalam seri magma subalkalin. Evolusi magma G. Lasem dan G. Senjong dipengaruhi oleh kristalisasi fraksinasi, asimilasi, serta injeksi magma basaltik secara berulang.