Karakteristik dan Evolusi Magma Syn-Kaldera dan Post-Kaldera Batur, Kabupaten Bangli, Bali
Gunung Batur merupkan gunung api aktif yang terletak di Pulau Bali. Gunung ini telah mengalami fase erupsi kompleks yang secara umum dibagi menjadi 3 tahapan yaitu tahapan pre-kaldera, post-kaldera, dan syn-kaldera. Tahapan erupsi tersebut menghasilkan 2 kaldera dan 9 kerucut gunung api dalam. Kompl...
Saved in:
Main Authors: | , |
---|---|
格式: | Article PeerReviewed |
語言: | English |
出版: |
Departemen Teknik Geologi
2019
|
主題: | |
在線閱讀: | https://repository.ugm.ac.id/275273/1/c031.pdf https://repository.ugm.ac.id/275273/ |
標簽: |
添加標簽
沒有標簽, 成為第一個標記此記錄!
|
總結: | Gunung Batur merupkan gunung api aktif yang terletak di Pulau Bali. Gunung ini telah mengalami fase erupsi kompleks yang secara umum dibagi menjadi 3 tahapan yaitu tahapan pre-kaldera, post-kaldera, dan syn-kaldera. Tahapan erupsi tersebut menghasilkan 2 kaldera dan 9 kerucut gunung api dalam. Kompleksitas aktifitas vulkanik yang membentuk Gunung Batur merupakan suatu hal yang menarik untuk dikaji lebih lanjut. Namun, penelitian mengenai karakteristik dan evolusi magma pembentuk kerucut intrakaldera sejak tahun 1849 hingga 1974 belum dikaji secara menyeluruh. Oleh karena itu penelitian ini difokuskan pada studi mengenai karakteristik lava dan evolusi magma dari fase pembentukan kaldera (syn- kaldera) hingga post-kaldera (lava hasil erupsi tahun 1849 hingga tahun 1974). Metode penelitian yang dilakukan meliputi penelitian lapangan dan analisis laboratorium. Analisis laboratorium terdiri atas analisis petrografi untuk karakteristik tekstur dan mineralogi, analisis geokimia XRF, dan analisis SEM/EDX untuk penentuan kimia mineral. Berdasarkan analisis petrografi, fenokris batuan yang tersusun atas plagioklas, orthopiroksen, dan klinopiroksen untuk batuan syn-kaldera dengan tekstur porfiroafanitik dan microlithic flow. Sementara batuan post-kaldera tersusun atas fenokris plagioklas, klinopiroksen, oilivin, ± orthopiroksen dengan tekstur porfiroafanitik dan tekstur mikrolitik. Tekstur plagioklas secara umum didominasi oleh tekstur sieve, glomerocryst, dan tekstur zoning. Kehadiran tekstur sieve dan zoning dapat dihasilkan oleh proses pencampuran dengan lelehan yang kaya Ca. Hasil perhitungan suhu dengan thermometer palgioklas menunjukkan suhu pembentukan magma berkisar antara 600-700ºC. Analisis geokimia batuan menunjukkan bahwa kandungan SiO2 pada batuan syn-kaldera memiliki persentase lebih tinggi dibandingkan dengan batuan post- kaldera yang menunjukkan bahwa magma syn-kaldera telah terdiferensiasi lebih lanjut menghasilkan magma yang lebih felsik daripada magma parentalnya yang bersifat basaltik |
---|