Pengaruh Alterasi Hidrotermal terhadap Tingkat Kerentanan Longsor di Daerah Kalirejo dan Sekitarnya, Kabupaten Kulon Progo dan Purworejo
Longsor dapat terjadi karena beberapa faktor, salah satunya adalah kondisi batuan penyusun lereng. Batuan teralterasi memiliki kekuatan batuan yang buruk sehingga dapat menyebabkan terjadinya longsor. Daerah penelitian berada di daerah Kalirejo dan sekitarnya, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Pro...
محفوظ في:
المؤلفون الرئيسيون: | , , |
---|---|
التنسيق: | مقال PeerReviewed |
اللغة: | English |
منشور في: |
Departemen Teknik Geologi
2018
|
الموضوعات: | |
الوصول للمادة أونلاين: | https://repository.ugm.ac.id/274786/1/PHT-3_PENGARUH%20ALTERASI%20HIDROTERMAL%20TERHADAP%20TINGKAT%20KERENTANAN%20LONGSOR%20DI%20DAERAH%20KALIREJO%20DAN%20SEKITARNYA.pdf https://repository.ugm.ac.id/274786/ |
الوسوم: |
إضافة وسم
لا توجد وسوم, كن أول من يضع وسما على هذه التسجيلة!
|
الملخص: | Longsor dapat terjadi karena beberapa faktor, salah satunya adalah kondisi batuan penyusun
lereng. Batuan teralterasi memiliki kekuatan batuan yang buruk sehingga dapat menyebabkan
terjadinya longsor. Daerah penelitian berada di daerah Kalirejo dan sekitarnya, Kecamatan Kokap,
Kabupaten Kulon Progo, D.I. Yogyakarta yang mempunyai pengaruh alterasi hidrotermal tinggi.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh alterasi hidrotermal terhadap tingkat
kerentanan longsor. Penelitian ini dilakukan melalui pemetaan, pengambilan sampel, uji laboratorium
(petrografi, XRD, dan sifat keteknikan), dan pembuatan peta zona kerentanan longsor dengan metode
Analytical Hierarchy Process (AHP). Pembuatan peta zona longsor ini menggunakan parameter
kualitas massa batuan (menggunakan metode Geological Strength Index), kemiringan lereng, dan tata
guna lahan. Daerah penelitian tersusun oleh batuan andesit hornblende yang mengalami alterasi
hidrotermal tipe argilik dan propilitik, di mana tipe argilik lebih dominan. Intensitas alterasi dibagi
menjadi tiga (3) jenis yakni intensitas tinggi (65%), intensitas sedang (15%), dan intensitas rendah
(20%). Kualitas massa batuan terbagi menjadi tiga (3) yakni kualitas massa batuan baik, sedang, dan
sangat jelek. Zona kerentanan longsor di daerah penelitian dibagi menjadi tiga (3) yakni tinggi (45%),
sedang (40%), dan rendah (10%). Kerentanan longsor di daerah penelitian dipengaruhi oleh tipe dan
intensitas alterasi. Kerentanan longsor tinggi terjadi pada tipe argilik dan propilitik dengan intensitas
sedang hingga tinggi, sedangkan kerentanan longsor rendah terjadi pada tipe argilik dan propilitik
dengan intensitas rendah hingga sedang.
Kata kunci: alterasi hidrotermal, longsor, sifat keteknikan, kokap |
---|