STUDI MORFOLOGI DAN PETROGRAFI TRAVERTIN DI AIR TEJUN MORAMO, KECAMATAN MORAMO, KABUPATEN KONAWE SELATAN, SULAWESI TENGGARA
Travertin merupakan batuan karbonat yang terbentuk di darat akibat pelepasan CO2 pada air jenuh karbonat. Travertin dapat terbentuk oleh air panas (termogen) maupun air dingin yang berasosiasi dengan daerah karst (meteogen). Air Terjun Moramo merupakan tempat wisata terkenal di Sulawesi Tenggara...
محفوظ في:
المؤلفون الرئيسيون: | , , |
---|---|
التنسيق: | مقال PeerReviewed |
اللغة: | English |
منشور في: |
2017
|
الموضوعات: | |
الوصول للمادة أونلاين: | https://repository.ugm.ac.id/274167/1/PMP-07.pdf https://repository.ugm.ac.id/274167/ |
الوسوم: |
إضافة وسم
لا توجد وسوم, كن أول من يضع وسما على هذه التسجيلة!
|
الملخص: | Travertin merupakan batuan karbonat yang terbentuk di darat akibat pelepasan CO2 pada air jenuh
karbonat. Travertin dapat terbentuk oleh air panas (termogen) maupun air dingin yang berasosiasi
dengan daerah karst (meteogen). Air Terjun Moramo merupakan tempat wisata terkenal di Sulawesi
Tenggara yang tersusun oleh travertin yang masih aktif. Air Terjun ini terletak pada perbatasan
morfologi pegunungan tinggi dan morfologi karst. Batuan dasar dari endapan travertin adalah
metabatugamping dan marmer Formasi Laonti di bagian hulu serta batulempung pasiran Formasi
Boepinang di hilir. Karakterisasi morfologi travertin serta contoh petrografi yang diambil pada tiga
titik, masing-masing di bagian belakang dan depan dam dilakukan untuk mengetahui genesa batuan.
Morfologi travertin pada Air Terjun Moramo adalah makrodam dengan jarak antardam yang
membesar ke arah hilir akibat pengaruh kelerengan. Pada bagian depan dam, terdapat kenampakan
sarang larva yang menggantung serta kenampakan nodular, dengan banyak lumut, ranting, serta
dedaunan yang telah terkerakkan oleh kalsit dan mengeras. Fasies yang terlihat pada travertin baik
secara megaskopis maupun mikroskopis adalah fasies phytoherm (bryophytes). Secara megaskopis,
dam tersusun oleh perulangan laminasi gelap-terang melengkung atau kurang teratur karena adanya
gangguan substrat lain. Laminasi terang tersusun oleh kristal kalsit memanjang-bercabang, sedangkan
laminasi gelap tersusun oleh mikrit. Bagian depan dam memiliki penyusun yang lebih kristalin
dibandingkan bagian belakang dam yang lebih bersifat mikritik. Berdasarkan hal tersebut travertin di
Air Terjun Moramo termasuk travertin meteogen dari air jenuh kalsium karbonat hasil pelarutan
batuan morfologi karst dengan pengaruh biogenik berupa lumut yang terjebak pada saat pengendapan
bersama daun dan ranting tumbuhan serta sarang larva serangga air.
Kata kunci : Air Terjun Moramo, karst, morfologi makrodam, meteogen, phytoherm bryophytes |
---|