Penerapan Sistem Pemantauan dan Peringatan Dini Bencana Longsor dan Aliran Debris di Indonesia
Ditinjau dari jumlah kejadian, bencana sedimen (longsor, banjir dan aliran debris merupakan bencana yang sering terjadi di Indonesia. Mengingat upaya mitigasi struktural memerlukan biaya yang cukup besar, maka perlu diterapkan sistem peringatan dini untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam...
Saved in:
Main Authors: | , , , |
---|---|
格式: | Conference or Workshop Item PeerReviewed |
語言: | English |
出版: |
2014
|
主題: | |
在線閱讀: | https://repository.ugm.ac.id/273779/1/Paper%20dan%20Sertifikat%2024.pdf https://repository.ugm.ac.id/273779/ |
標簽: |
添加標簽
沒有標簽, 成為第一個標記此記錄!
|
機構: | Universitas Gadjah Mada |
語言: | English |
總結: | Ditinjau dari jumlah kejadian, bencana sedimen (longsor, banjir dan aliran debris merupakan bencana yang sering terjadi di Indonesia. Mengingat upaya mitigasi struktural memerlukan biaya yang cukup besar, maka perlu diterapkan sistem peringatan dini untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana. Sistem peringatan dini bertujuan memberikan informasi agar siapapun yang sedang berada di daerah rawan bencana dapat segera melakukan penyelamatan. Prinsip utama sistem peringatan dini yaitu memberikan informasi secara cepat, akurat, tepat sasaran, mudah diterima dan dipahami, serta terpercaya dan berkelanjutan. Konferensi Dunia tentang Pengurangan Risiko Bencana, yang diadopsi dari Kerangka Aksi Hyogo (2005-2015) menyatakan bahwa salah satu upaya untuk membangun ketahanan bangsa dan komunitas terhadap bencana adalah melalui penerapan sistem peringatan dini yang merupakan salah satu dari lima pilar. Indonesia telah menerapkan sistem pemantauan dan peringatan dini bencana longsor dan aliran debris yang meliputi aspek teknis dengan berbagai alat pemantau dan layanan peringatan serta aspek sosial agar masyarakat dapat memberi respon yang tepat. Melalui penerapan system peringatan dini bencana longsor dan aliran debris, diharapkan dapat terbangun kesadaran, kesiapsiagaan dan ketangguhan masyakarat dalam menghadapi bencana. |
---|