GEOLOGI, ALTERASI HIDROTERMAL, DAN MINERALISASI BIJIH PADA DAERAH KASUANG TUNNEL, GUNUNG BIJIH (ERTSBERG) MINING DISTRICT PT. FREEPORT INDONESIA, KABUPATEN MIMIKA, PROVINSI PAPUA

Lokasi penelitian, Kasuang Tunnel, termasuk daerah dalam Kawasan Gunung Bijih (Ertsberg) Mining District, yang termasuk dalam konsesi PT. Freeport Indonesia, yang terletak di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi geologi yang mengontrol proses alteras...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Sitanggang, Donald Marojahan, Idrus, Arifudin
Format: Article PeerReviewed
Language:English
Published: DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI FT UGM 2016
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/273557/1/49%20MOB-13%20Geologi%2C%20Alterasi%20Hidrotermal%20Dan%20Mineralisasi%20Bijih%20Daerah%20Kasuang%20Tunnel%2C%20Gunung%20Bijih%20%28Ertsberg%29%20Mining%20District%20PT.%20Freeport%20Indonesia%20Kabupaten%20Mimika%2C%20Provinsi%20Papua-Sitanggang%2C%20S.%20%26%20Idrus%2C%20A%20.pdf
https://repository.ugm.ac.id/273557/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Institution: Universitas Gadjah Mada
Language: English
Description
Summary:Lokasi penelitian, Kasuang Tunnel, termasuk daerah dalam Kawasan Gunung Bijih (Ertsberg) Mining District, yang termasuk dalam konsesi PT. Freeport Indonesia, yang terletak di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi geologi yang mengontrol proses alterasi hidrotermal dan mineralisasi bijih serta karakteristiknya di daerah penelitian. Penelitian dilakukan dengan dua tahap, yaitu tahap lapangan yang meliputi pemetaan permukaan dengan luas daerah 1x1 km dan analisis inti batuan, sedangkan tahap kedua yaitu analisis laboratorium meliputi analisis petrografi, mikroskopi bijih, ASD (Analytical Spectral Devices) dan XRD (X-ray Diffraction). Litologi penyusun daerah penelitian dari yang tertua adalah satuan batulanau yang tersebar di bagian selatan, satuan batupasir yang tersebar di bagian utara, satuan breksi hidrotermal di bagian tengah, satuan intrusi diorit dan endapan aluvial. Struktur geologi yang berkembang berupa kekar dan sesar. Kekar memiliki arah dominan N 300 – 305 ºE yaitu arah Barat Laut-Tenggara, sedangkan arah kekar minor yaitu N 260 – 265 ºE yaitu Timur – Barat. Sesar yang terbentuk berupa sesar datar mengiri dengan arah N 68 ºE/69º, dan sesar naik mengiri N 65 ºE/86º dan N 67 ºE/51º. Alterasi hidrotermal dibagi kedalam beberapa zona, yaitu zona alterasi klorit-epidot, zona epidotklinopiroksen, zona alterasi k-feldspar-biotit-kalsit-pirit, zona alterasi k-feldspar-klinopiroksen, zona alterasi k-feldpsar ± biotit, zona alterasi klinopiroksen-epidot-kalsit, zona alterasi klinopiroksenkuarsa, dan zona alterasi klinopiroksen-kuarsa-biotit. Pembagian zona dilakukan berdasarkan mineral dominan pada batuan. Mineralisasi yang terbentuk yaitu galena, pirit, dan pyrrhotite. Galena dan pyrrhotite dapat ditemukan pada breksi hidrotermal sebagai matriks, sedangkan pirit tersebar pada setiap satuan kecuali pada endapan aluvial. Berdasarkan mineralogi alterasi tersebut, diinterpreatsi bahwa mineralisasi yang berkembang di daerah penelitian adalah tipe skarn. Kata kunci : alterasi, mineralisasi, skarn, Kasuang Tunnel, Gunung Bijih (Ertsberg)