KAJIAN TATANAN TEKTONIK, ASAL BATUAN DAN IKLIM PURBA PADA BATUPASIR FORMASI NANGGULAN BERDASARKAN ANALISIS PETROGRAFI

Formasi Nanggulan merupakan formasi batuan sedimen tertua berumur Eosen yang tersingkap di Pegunungan Kulon Progo. Perubahan komposisi batupasir secara stratigrafi Formasi Nanggulan, tentunya memiliki implikasi tatanan tektonik dan asal batuan yang dinamik. Kegunaan pengamatan petrografi batuan s...

全面介紹

Saved in:
書目詳細資料
Main Authors: Sasongko, Wahyu, Mahendra, Fathan Hanifi Mada, Buha D, Febri, Legi H, M Rizki
格式: Article PeerReviewed
語言:English
出版: DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI FT UGM 2016
主題:
在線閱讀:https://repository.ugm.ac.id/273556/1/49%20MOB-13%20Geologi%2C%20Alterasi%20Hidrotermal%20Dan%20Mineralisasi%20Bijih%20Daerah%20Kasuang%20Tunnel%2C%20Gunung%20Bijih%20%28Ertsberg%29%20Mining%20District%20PT.%20Freeport%20Indonesia%20Kabupaten%20Mimika%2C%20Provinsi%20Papua-Sitanggang%2C%20S.%20%26%20Idrus%2C%20A%20.pdf
https://repository.ugm.ac.id/273556/
標簽: 添加標簽
沒有標簽, 成為第一個標記此記錄!
id id-ugm-repo.273556
record_format dspace
institution Universitas Gadjah Mada
building UGM Library
country Indonesia
collection Repository Civitas UGM
language English
topic Geology
spellingShingle Geology
Sasongko, Wahyu
Mahendra, Fathan Hanifi Mada
Buha D, Febri
Legi H, M Rizki
KAJIAN TATANAN TEKTONIK, ASAL BATUAN DAN IKLIM PURBA PADA BATUPASIR FORMASI NANGGULAN BERDASARKAN ANALISIS PETROGRAFI
description Formasi Nanggulan merupakan formasi batuan sedimen tertua berumur Eosen yang tersingkap di Pegunungan Kulon Progo. Perubahan komposisi batupasir secara stratigrafi Formasi Nanggulan, tentunya memiliki implikasi tatanan tektonik dan asal batuan yang dinamik. Kegunaan pengamatan petrografi batuan sedimen silisiklastik antara lain adalah untuk memahami origin (tatanan tektonik dan asal batuan), berdasarkan komposisi modal/ komposisi rombakan batupasir tersebut. Kajian ini dilakukan dengan menggunakan metode point counting Gazzi-Dickinson (1979) pada sebelas sampel batupasir Formasi Nanggulan. Analisis data petrografi (bivariat-multivariat plot) mengacu pada beberpa peneliti sebelumnya, terdiri dari beberapa tujuan: (1) klasifikasi batupasir; (2) penentuan tatanan tektonik dan asal batuan (provenance);(3) penentuan batuan asal (parent rock); (4) penentuan iklim dan relief. Batupasir Formasi Nanggulan berukuran pasir sedang-pasir halus, kontak didominasi kontak tangensial, dan tekstur grain supported. Litologi batupasir penyusun Formasi Nanggulan, berubah dari sikuen LST & TST pada bagian bawah, berupa quartz arenite, sublitharenite-arkose, dan paling atas sikuen HST, berupa lithic arenite/ litharenite. Berdasarkan hasil plot asal batuan sumber berubah dari continetal block (LST) & recycled orogen (LST & TST) dan pada bagian atas (HST) berubah menjadi tatanan tektonik zona magmatic arc dengan subzona undissected arc. Batuan asal Formasi Nanggulan bagian bawah (sikuen LST & TST), berasal dari batuan granitik dan berubah batuan granitik yang mulai mengalami metamorf tingkat rendah (low grade metamorphism). Batupasir Formasi Nanggulan Bagian atas asal batuan sumbernya dari aktivitas busur magmatik. Cekungan Formasi Nanggulan berada ditepi belakang mikrokontinen Jawa Bagian Timur, di depan penunjaman fase pertama tektonik KapurAkhir-Paleosen. Batupasir Formasi Nanggulan bagian bawah dihasilkan dari produk craton interior dari mikrokontinen Jawa Bagian Timur dan kemudian asal batupasir berubah menjadi recycled orogen yang berasosiasi dengan foreland fold thrust belts (subzone quartzose), karena adanya kompresi dari penunjaman baru yang aktif disebelah selatan-tenggara mikrokontinen, yang menyebabkan mikrokontinen Jawa Bagian Timur terlipat dan mengalami metamorfosa, terangkat dan tererosi. Penunjaman aktif dibawah mikrokontinen Jawa Bagian Timur tersebut mulai menghasilkan aktivitas volkanik dalam bentuk material tuf yang mulai hadir pada akhir pada sikuen TST dan bercampur dengan materal dari recycled orogen. Setelah MFS, aktivitas volkanik mulai dominan dan mengubur mikrokontinen tersebut, dan asal batuan berubah berasal dari aktivitas magmatik muda tersebut (magmatic arc subzona undissected arc ). Iklim saat terbentuknya Formasi Nanggulan adalah humid-subhumid. Relief asal batuan ketika awal terbentuknya endapan Formasi Nanggulan bagian bawah adalah low plain –moderate hills dan relief pegunungan kasar untuk Formasi Nanggulan bagian atas. Kata kunci : Formasi Nanggulan, mikrokontinen, posisi tektonik, asal batuan, ilkim purba
format Article
PeerReviewed
author Sasongko, Wahyu
Mahendra, Fathan Hanifi Mada
Buha D, Febri
Legi H, M Rizki
author_facet Sasongko, Wahyu
Mahendra, Fathan Hanifi Mada
Buha D, Febri
Legi H, M Rizki
author_sort Sasongko, Wahyu
title KAJIAN TATANAN TEKTONIK, ASAL BATUAN DAN IKLIM PURBA PADA BATUPASIR FORMASI NANGGULAN BERDASARKAN ANALISIS PETROGRAFI
title_short KAJIAN TATANAN TEKTONIK, ASAL BATUAN DAN IKLIM PURBA PADA BATUPASIR FORMASI NANGGULAN BERDASARKAN ANALISIS PETROGRAFI
title_full KAJIAN TATANAN TEKTONIK, ASAL BATUAN DAN IKLIM PURBA PADA BATUPASIR FORMASI NANGGULAN BERDASARKAN ANALISIS PETROGRAFI
title_fullStr KAJIAN TATANAN TEKTONIK, ASAL BATUAN DAN IKLIM PURBA PADA BATUPASIR FORMASI NANGGULAN BERDASARKAN ANALISIS PETROGRAFI
title_full_unstemmed KAJIAN TATANAN TEKTONIK, ASAL BATUAN DAN IKLIM PURBA PADA BATUPASIR FORMASI NANGGULAN BERDASARKAN ANALISIS PETROGRAFI
title_sort kajian tatanan tektonik, asal batuan dan iklim purba pada batupasir formasi nanggulan berdasarkan analisis petrografi
publisher DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI FT UGM
publishDate 2016
url https://repository.ugm.ac.id/273556/1/49%20MOB-13%20Geologi%2C%20Alterasi%20Hidrotermal%20Dan%20Mineralisasi%20Bijih%20Daerah%20Kasuang%20Tunnel%2C%20Gunung%20Bijih%20%28Ertsberg%29%20Mining%20District%20PT.%20Freeport%20Indonesia%20Kabupaten%20Mimika%2C%20Provinsi%20Papua-Sitanggang%2C%20S.%20%26%20Idrus%2C%20A%20.pdf
https://repository.ugm.ac.id/273556/
_version_ 1681234323127140352
spelling id-ugm-repo.2735562017-07-17T03:29:33Z https://repository.ugm.ac.id/273556/ KAJIAN TATANAN TEKTONIK, ASAL BATUAN DAN IKLIM PURBA PADA BATUPASIR FORMASI NANGGULAN BERDASARKAN ANALISIS PETROGRAFI Sasongko, Wahyu Mahendra, Fathan Hanifi Mada Buha D, Febri Legi H, M Rizki Geology Formasi Nanggulan merupakan formasi batuan sedimen tertua berumur Eosen yang tersingkap di Pegunungan Kulon Progo. Perubahan komposisi batupasir secara stratigrafi Formasi Nanggulan, tentunya memiliki implikasi tatanan tektonik dan asal batuan yang dinamik. Kegunaan pengamatan petrografi batuan sedimen silisiklastik antara lain adalah untuk memahami origin (tatanan tektonik dan asal batuan), berdasarkan komposisi modal/ komposisi rombakan batupasir tersebut. Kajian ini dilakukan dengan menggunakan metode point counting Gazzi-Dickinson (1979) pada sebelas sampel batupasir Formasi Nanggulan. Analisis data petrografi (bivariat-multivariat plot) mengacu pada beberpa peneliti sebelumnya, terdiri dari beberapa tujuan: (1) klasifikasi batupasir; (2) penentuan tatanan tektonik dan asal batuan (provenance);(3) penentuan batuan asal (parent rock); (4) penentuan iklim dan relief. Batupasir Formasi Nanggulan berukuran pasir sedang-pasir halus, kontak didominasi kontak tangensial, dan tekstur grain supported. Litologi batupasir penyusun Formasi Nanggulan, berubah dari sikuen LST & TST pada bagian bawah, berupa quartz arenite, sublitharenite-arkose, dan paling atas sikuen HST, berupa lithic arenite/ litharenite. Berdasarkan hasil plot asal batuan sumber berubah dari continetal block (LST) & recycled orogen (LST & TST) dan pada bagian atas (HST) berubah menjadi tatanan tektonik zona magmatic arc dengan subzona undissected arc. Batuan asal Formasi Nanggulan bagian bawah (sikuen LST & TST), berasal dari batuan granitik dan berubah batuan granitik yang mulai mengalami metamorf tingkat rendah (low grade metamorphism). Batupasir Formasi Nanggulan Bagian atas asal batuan sumbernya dari aktivitas busur magmatik. Cekungan Formasi Nanggulan berada ditepi belakang mikrokontinen Jawa Bagian Timur, di depan penunjaman fase pertama tektonik KapurAkhir-Paleosen. Batupasir Formasi Nanggulan bagian bawah dihasilkan dari produk craton interior dari mikrokontinen Jawa Bagian Timur dan kemudian asal batupasir berubah menjadi recycled orogen yang berasosiasi dengan foreland fold thrust belts (subzone quartzose), karena adanya kompresi dari penunjaman baru yang aktif disebelah selatan-tenggara mikrokontinen, yang menyebabkan mikrokontinen Jawa Bagian Timur terlipat dan mengalami metamorfosa, terangkat dan tererosi. Penunjaman aktif dibawah mikrokontinen Jawa Bagian Timur tersebut mulai menghasilkan aktivitas volkanik dalam bentuk material tuf yang mulai hadir pada akhir pada sikuen TST dan bercampur dengan materal dari recycled orogen. Setelah MFS, aktivitas volkanik mulai dominan dan mengubur mikrokontinen tersebut, dan asal batuan berubah berasal dari aktivitas magmatik muda tersebut (magmatic arc subzona undissected arc ). Iklim saat terbentuknya Formasi Nanggulan adalah humid-subhumid. Relief asal batuan ketika awal terbentuknya endapan Formasi Nanggulan bagian bawah adalah low plain –moderate hills dan relief pegunungan kasar untuk Formasi Nanggulan bagian atas. Kata kunci : Formasi Nanggulan, mikrokontinen, posisi tektonik, asal batuan, ilkim purba DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI FT UGM 2016-08-19 Article PeerReviewed application/pdf en https://repository.ugm.ac.id/273556/1/49%20MOB-13%20Geologi%2C%20Alterasi%20Hidrotermal%20Dan%20Mineralisasi%20Bijih%20Daerah%20Kasuang%20Tunnel%2C%20Gunung%20Bijih%20%28Ertsberg%29%20Mining%20District%20PT.%20Freeport%20Indonesia%20Kabupaten%20Mimika%2C%20Provinsi%20Papua-Sitanggang%2C%20S.%20%26%20Idrus%2C%20A%20.pdf Sasongko, Wahyu and Mahendra, Fathan Hanifi Mada and Buha D, Febri and Legi H, M Rizki (2016) KAJIAN TATANAN TEKTONIK, ASAL BATUAN DAN IKLIM PURBA PADA BATUPASIR FORMASI NANGGULAN BERDASARKAN ANALISIS PETROGRAFI. PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-9 PERAN PENELITIAN ILMU KEBUMIAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 6 - 7 OKTOBER 2016; GRHA SABHA PRAMANA. ISSN 2477 - 0248