PETROGENESIS BATUAN PIROKLASTIK GUNUNG RINJANI
Gunung Rinjani yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu gunungapi aktif yang memiliki kaldera yang luas di tengahnya. Sejarah letusan dahsyat yang menghasilkan sebuah kaldera ini mampu mempengaruhi iklim dunia selama beberapa tahun. Periode letusannya dibagi menjadi tiga...
Saved in:
Main Authors: | , , |
---|---|
格式: | Article PeerReviewed |
語言: | English |
出版: |
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI FT UGM
2016
|
主題: | |
在線閱讀: | https://repository.ugm.ac.id/273524/1/40%20MOB-04%20Petrogenesis%20Batuan%20Piroklastik%20Gunung%20Rinjani-%20Wahidah%2C%20A.%20N.%2C%20et%20al.pdf https://repository.ugm.ac.id/273524/ |
標簽: |
添加標簽
沒有標簽, 成為第一個標記此記錄!
|
機構: | Universitas Gadjah Mada |
語言: | English |
總結: | Gunung Rinjani yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu gunungapi aktif
yang memiliki kaldera yang luas di tengahnya. Sejarah letusan dahsyat yang menghasilkan sebuah
kaldera ini mampu mempengaruhi iklim dunia selama beberapa tahun. Periode letusannya dibagi
menjadi tiga, yakni sebelum, selama, dan setelah pembentukan kaldera. Material berupa batuan
piroklastik hadir dalam setiap periode letusan, sehingga dapat menunjang dalam menyingkap proses
geologi yang telah terjadi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis petrologi,
analisis petrografi, dan analisis geokimia menggunakan metode XRF dan CIPW pada sampel batuan
dari 30 titik pengamatan di dinding kaldera, bagian dalam kaldera, maupun titik lain yang tersebar di
Pulau Lombok.
Berdasarkan analisis petrologi, sampel batuan piroklastik Komplek Gunung Rinjani terdiri dari lapili
tuff. Berdasarkan mineralogi, plagioklas hadir paling banyak, sedikit piroksen, serta gelas vulkanik.
Berdasarkan analisis geokimia, batuan piroklatik periode sebelum pembentukan kaldera berjenis
basalt, berasal dari seri Kalk-Alkali, dan magma berinteraksi dengan kerak benua. Batuan piroklastik
selama pembentukan kaldera bersifat trakhit, berasal dari seri Shoshonitik, dan magma berinteraksi
dengan kerak benua. Batuan piroklatik setelah pembentukan kaldera bersifat basaltik trakhi-andesit,
seri magma tinggi Kalk-Alkali, dan magma berinteraksi dengan kerak benua. Melalui perhitungan
normatif metode CIPW, magma asal berada di kedalaman antara ±168 km - ± 211 km di bawah
permukaan bumi, terbentuk pada suhu 912-1250 0C dengan berat jenis batuan 2,48- 3,02 gram/cm3.
Kata kunci : Piroklastik, Gunung Rinjani, Petrogenesis, Kaldera, Magma. |
---|