PENGARUH PENGGUNAAN ADITIF PADA KUALITAS SILASE HIJAUAN Sorghum vulgare

Hijauan sorghum (Sorghum vulgare) sangat potensial sebagai sumber hijauan pakan karena tahan kering dan mampu tumbuh kembali setelah dipotong. Pembuatan silase hijauan sorghum telah dilakukan dengan empat perlakuan, yaitu tanpa pemberian aditif sebagai kontrol (Ko), pemberian aditif dedak halus (...

全面介紹

Saved in:
書目詳細資料
Main Authors: Utomo, Ristianto, Noviandi, Cuk Tri, Astuti, Andriyani, Umami, Nafiatul, Lado, L.J.M.C. Kale, Pratama, Aditya Bayu, Jamiil, Nurul Azizah, Sugiyanto, Nino
格式: Conference or Workshop Item PeerReviewed
語言:English
出版: 2016
主題:
在線閱讀:https://repository.ugm.ac.id/273141/1/Simposium%20Nasional_PENGARUH%20PENGGUNAAN%20ADITIF%20PADA%20KUALITAS%20SILASE%20HIJAUAN%20Sorghum%20vulgare.pdf
https://repository.ugm.ac.id/273141/
標簽: 添加標簽
沒有標簽, 成為第一個標記此記錄!
實物特徵
總結:Hijauan sorghum (Sorghum vulgare) sangat potensial sebagai sumber hijauan pakan karena tahan kering dan mampu tumbuh kembali setelah dipotong. Pembuatan silase hijauan sorghum telah dilakukan dengan empat perlakuan, yaitu tanpa pemberian aditif sebagai kontrol (Ko), pemberian aditif dedak halus (DH), putak (Pu), dan gula air (GA), masing-masing 4 dan 8%, dengan 4 kali ulangan, sehingga merupakan rancangan acak lengkap pola searah. Penilaian silase dilakukan setelah 28 hari pemeraman. Data yang diambil meliputi bahan kering, bahan organik, kandungan NH3, dan pH silase. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan GA 8% sebagai aditif menghasilkan pH silase terendah (3,95; P<0,05) daripada 4% GA (4,50), 8% Pu (4,62), 4% Pu (4,68), 4% Pu, 8% DH (4,70), 4% DH (4,72), dan tertinggi Ko (4,94). Penggunaan 8% GA juga menghasilkan skor Fleigh tertinggi (86,0; P<0,05) daripada 4% GA (64,7), 8% Pu (66,2), 4% Pu (58,5), 4% Pu, 8% DH (62,8), 4% DH (57,2), dan terendah pada Ko (45,5). Disimpulkan bahwa penggunaan gula air sebanyak 8% menghasikan kualitas silase terbaik. Kata kunci: Silase Sorghum vulgare, Silase aditif, Dedak halus, Putak, Gula Air, pH, Skor Fleigh