Epidemi Kolera di Keresidenan Semarang 1900 1920
Abstract: Persoalan kesehatan penduduk menjadi salah satu aspek yang menonjol dalam perjalanan sejarah Indonesia pada umumnya dan Jawa pada khususnya selama abad ke-19 sampai awal abad ke-20. Iklim tropis dan lingkungan di Jawa sangat kondusif bagi timbulnya berbagai macam penyakit menular, bahkan y...
Saved in:
主要作者: | |
---|---|
格式: | Article NonPeerReviewed |
出版: |
[Yogyakarta] : Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
2002
|
主題: | |
在線閱讀: | https://repository.ugm.ac.id/24368/ http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=7341 |
標簽: |
添加標簽
沒有標簽, 成為第一個標記此記錄!
|
機構: | Universitas Gadjah Mada |
id |
id-ugm-repo.24368 |
---|---|
record_format |
dspace |
spelling |
id-ugm-repo.243682014-06-18T00:31:22Z https://repository.ugm.ac.id/24368/ Epidemi Kolera di Keresidenan Semarang 1900 1920 Perpustakaan UGM, i-lib Jurnal i-lib UGM Abstract: Persoalan kesehatan penduduk menjadi salah satu aspek yang menonjol dalam perjalanan sejarah Indonesia pada umumnya dan Jawa pada khususnya selama abad ke-19 sampai awal abad ke-20. Iklim tropis dan lingkungan di Jawa sangat kondusif bagi timbulnya berbagai macam penyakit menular, bahkan yang sangat berbahaya. Beberapa diantaranya muncul dan menyerang penduduk secara periodik. Kematian yang ditimbulkan karena rendahnya tingkat kesehatan ini cukup tinggi, apalagi hal ini juga ditunjang dengan tingkat kesejahteraan penduduk yang masih rendah. Rendahnya tingkat kesehatan dan kesejahteraan ini antara lain disebabkan oleh faktor politik seperti perang yang mengakibatkan banyak kematian dan perpindahan penduduk. Selain itu juga disebabkan oleh faktor ekonomi seperti yang terjadi pada masa Sistem Tanam Paksa (Cultuurstelsel) ketika penduduk mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup.' Kondisi seperti ini menimbulkan masalah barn seperti kelaparan, kemiskinan, dan munculnya berbagai penyakit menular. Pemerintah Hindia Belanda barn mulai menaruh perhatian terhadap usaha peningkatan kesehatan pada paruh kedua abad ke-19.2 Namun demikian, tidak semua golongan penduduk dapat menikmati semua fasilitas tersebut. Prinsip profit oriented dan juga diskriminasi masih dijalankan. Fasilitas-fasilitas kesehatan hanya dapat dimanfaatkan bagi golongan yang mampu membayar biaya kesehatan yang diberikan, yaitu bangsa Eropa, Pengusaha Cina dan Arab, serta elit pribumi. Keywords: Epidemi Kolera, Semarang, 1900-1920 [Yogyakarta] : Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada 2002 Article NonPeerReviewed Perpustakaan UGM, i-lib (2002) Epidemi Kolera di Keresidenan Semarang 1900 1920. Jurnal i-lib UGM. http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=7341 |
institution |
Universitas Gadjah Mada |
building |
UGM Library |
country |
Indonesia |
collection |
Repository Civitas UGM |
topic |
Jurnal i-lib UGM |
spellingShingle |
Jurnal i-lib UGM Perpustakaan UGM, i-lib Epidemi Kolera di Keresidenan Semarang 1900 1920 |
description |
Abstract:
Persoalan kesehatan penduduk menjadi salah satu aspek yang menonjol dalam perjalanan sejarah Indonesia pada umumnya dan Jawa pada khususnya selama abad ke-19 sampai awal abad ke-20. Iklim tropis dan lingkungan di Jawa sangat kondusif bagi timbulnya berbagai macam penyakit menular, bahkan yang sangat berbahaya. Beberapa diantaranya muncul dan menyerang penduduk secara periodik. Kematian yang ditimbulkan karena rendahnya tingkat kesehatan ini cukup tinggi, apalagi hal ini juga ditunjang dengan tingkat kesejahteraan penduduk yang masih rendah.
Rendahnya tingkat kesehatan dan kesejahteraan ini antara lain disebabkan oleh faktor politik seperti perang yang mengakibatkan banyak kematian dan perpindahan penduduk. Selain itu juga disebabkan oleh faktor ekonomi seperti yang terjadi pada masa Sistem Tanam Paksa (Cultuurstelsel) ketika penduduk mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup.' Kondisi seperti ini menimbulkan masalah barn seperti kelaparan, kemiskinan, dan munculnya berbagai penyakit menular.
Pemerintah Hindia Belanda barn mulai menaruh perhatian terhadap usaha peningkatan kesehatan pada paruh kedua abad ke-19.2 Namun demikian, tidak semua golongan penduduk dapat menikmati semua fasilitas tersebut. Prinsip profit oriented dan juga diskriminasi masih dijalankan. Fasilitas-fasilitas kesehatan hanya dapat dimanfaatkan bagi golongan yang mampu membayar biaya kesehatan yang diberikan, yaitu bangsa Eropa, Pengusaha Cina dan Arab, serta elit pribumi.
Keywords:
Epidemi Kolera, Semarang, 1900-1920 |
format |
Article NonPeerReviewed |
author |
Perpustakaan UGM, i-lib |
author_facet |
Perpustakaan UGM, i-lib |
author_sort |
Perpustakaan UGM, i-lib |
title |
Epidemi Kolera di Keresidenan Semarang 1900 1920 |
title_short |
Epidemi Kolera di Keresidenan Semarang 1900 1920 |
title_full |
Epidemi Kolera di Keresidenan Semarang 1900 1920 |
title_fullStr |
Epidemi Kolera di Keresidenan Semarang 1900 1920 |
title_full_unstemmed |
Epidemi Kolera di Keresidenan Semarang 1900 1920 |
title_sort |
epidemi kolera di keresidenan semarang 1900 1920 |
publisher |
[Yogyakarta] : Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada |
publishDate |
2002 |
url |
https://repository.ugm.ac.id/24368/ http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=7341 |
_version_ |
1681218383588098048 |