HUBUNGAN KEKERABATAN MINYAK BUMI DAERAH WONOSEGORO DAN SEKITARNYA, BOYOLALI, JAWA TENGAH BERDASARKAN DATA BIOMARKER

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan kekerabatan minyak bumi yang keluar sebagai rembesan di daerah Wonosegoro dan Sekitarnya dengan menggunakan data geokimia biomarker. Daerah penelitian termasuk dalam Zona Kendeng bagian barat, di mana titik-titik rembesan terletak pada Formasi Ke...

وصف كامل

محفوظ في:
التفاصيل البيبلوغرافية
المؤلفون الرئيسيون: T.P. Setyowati, T.P. Setyowati, D.H. Amijaya, D.H. Amijaya
التنسيق: مقال PeerReviewed
اللغة:English
منشور في: DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI FT UGM 2016
الموضوعات:
الوصول للمادة أونلاين:https://repository.ugm.ac.id/137866/1/DT-02.pdf
https://repository.ugm.ac.id/137866/
الوسوم: إضافة وسم
لا توجد وسوم, كن أول من يضع وسما على هذه التسجيلة!
المؤسسة: Universitas Gadjah Mada
اللغة: English
الوصف
الملخص:Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan kekerabatan minyak bumi yang keluar sebagai rembesan di daerah Wonosegoro dan Sekitarnya dengan menggunakan data geokimia biomarker. Daerah penelitian termasuk dalam Zona Kendeng bagian barat, di mana titik-titik rembesan terletak pada Formasi Kerek. Rembesan minyak bumi di daerah ini menunjukan adanya sistem petroleum aktif di bawah permukaan yang mengalami kebocoran, sehingga minyak dapat bermigrasi hingga ke permukaan. Rembesan minyak bumi yang diteliti berjumlah tiga buah yang secara geografis terletak di lokasi yang berbeda. Lokasi 1 berada di Desa Gunungsari, lokasi 2 berada di Desa Repaking yang keduanya berada di Kecamatan Wonosegoro, sedangkan lokasi 3 berada di Desa Kemusu, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan data geokimia biomarker yang diperoleh dari uji laboratorium GCMS dari masing-masing sampel rembesan minyak bumi, selain itu dilakukan pula uji ASTM D 1298 untuk mengetahui sifat fisik minyak bumi sebagai data pendukung. Hasil uji ASTM D 1298 digunakan untuk perhitungan ºAPI, di mana ketiga sampel minyak bumi memiliki nilai yang berbeda, yaitu 15,8, 29,8, dan 18,8. Dari data geokimia biomarker diketahui bahwa sampel rembesan minyak bumi memiliki hubungan kekerabatan dan diindikasi berasal dari batuan induk yang sama. Pembentukan minyak bumi dipengaruhi kondisi geologi yang sama, sehingga menghasilkan rembesan minyak bumi yang saling berkerabat, akan tetapi terjadi perubahan sifat geokimia karena adanya alterasi akibat biodegradasi. Kata kunci : rembesan minyak bumi, biomarker, GCMS, Jawa Tengah