Modeling pada Pembelajaran Inovasi Pengelolaan Tanamana Terpadu Padi Sawah di Provinsi Lampung
Demi mendukung program peningkatan produksi padi di Lampung dilakukan dengan implementasi inovasi pengelolaan tanaman terpadu (PTT) . Akselerasi disemenasi inovasinya melalui sekolah lapang pengelolaan tanaman terpadu (SLPTT). Pembelajaran sekolah lapang dilakukan pada berbagai komunitas etnis peta...
Saved in:
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Conference or Workshop Item NonPeerReviewed |
Language: | English |
Published: |
2014
|
Subjects: | |
Online Access: | https://repository.ugm.ac.id/136578/1/ilovepdf_mergedsiap%20repo.pdf https://repository.ugm.ac.id/136578/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Institution: | Universitas Gadjah Mada |
Language: | English |
Summary: | Demi mendukung program peningkatan produksi padi di Lampung dilakukan dengan implementasi inovasi pengelolaan tanaman terpadu (PTT) . Akselerasi disemenasi inovasinya melalui sekolah lapang pengelolaan tanaman terpadu (SLPTT). Pembelajaran sekolah lapang dilakukan pada berbagai komunitas etnis petani padi antara lain etnis Lampung, Jawa dan Bali. Proses pembelajaran berlangsung dengan peniruan terhadap modeling melalui tahapan perhatian, pengingatan, pembentukan perilaku dan motivasi. Namun hasil pembelajaran cenderung masih terjadi kesenjangan pada beberapa etnis tersebut. Tujuan Penelitian: menganalisis modeling pada pembelajaran inovasi pengelolaan tanaman terpadu ( PTT) padi sawah pada komunitas petani etnis Lampung,Jawa dan Bali , dan menganalisis komponen yang terjadi pertimbangan petani dalam mengobservasi serta meniru figur modeling. Metode penelitian dengan survei 286 petani SLPTT padi sawah di kabupaten Lampung Tengah , Lampung Selatan, dan Lampung Barat.Waktu penelitian Juni-September 2013. Analisis dilakukan secara diskriptif . Hasil penelitian menunjukkan, pada proses pembelajaran, Penyuluh menjadi figur modeling utama yang ditiru dan di perhatikan oleh komunitas petani pada proses pembelajaran SLPTT padi sawah di Lampung. Modeling alternatif berupa ketua kelompok tani peneliti, petani pelopor dan tokoh masyarakat. Petani dari etnis Lampung Bali dan Jawa menilai tinggi kompetensi yang dimiliki penyuluh dan melakukan peniruan karena alasan status modelingnya. implikasinya untuk meningkatkan produktivitas padi , maka dapat ditempuh dengan peningkatan adopsi inovasi PTT. Adopsi tersebut mudah tercapai dengan peningkatan efektivitas proses pembelajaranya melalui peran modeling . Untuk itu perlu peningkatan kapasitas dan kapabilitas penyuluh sebagai modeling utama dalam pembelajaran inovasi pertanian , Untuk mendukung akselerasi adopsi perlu pemberdayaan kelompok tani dan peran figur panutan lain yang peduli dengan inovasi pertanian |
---|