MENATAP MASA DEPAN JURNALISME INDONESIA
Pada 10 Arpil 2015, seorang kawanku, Raymond Rondonuwu, berkisah tentang beda koran dan televisi. Katanya, "TV itu nggak kayak koran, yang audiensnya perlu sekolah untuk bisa membaca. Tv, nggak lulus TK juga bisa menikmati. Lalu, apa yang bisa menarik audiens seperti itu? Bikin saja program yan...
محفوظ في:
المؤلف الرئيسي: | |
---|---|
مؤلفون آخرون: | |
التنسيق: | كتاب PeerReviewed |
اللغة: | English |
منشور في: |
GADJAH MADA UNIVERSITY PRESS ANGGOTA IKAPI
2016
|
الموضوعات: | |
الوصول للمادة أونلاين: | https://repository.ugm.ac.id/136418/1/MENATAP%20MASA%20DEPAN%20JURNALISME%20INDONESIA.pdf https://repository.ugm.ac.id/136418/ |
الوسوم: |
إضافة وسم
لا توجد وسوم, كن أول من يضع وسما على هذه التسجيلة!
|
الملخص: | Pada 10 Arpil 2015, seorang kawanku, Raymond Rondonuwu, berkisah tentang beda koran dan televisi. Katanya, "TV itu nggak kayak koran, yang audiensnya perlu sekolah untuk bisa membaca. Tv, nggak lulus TK juga bisa menikmati. Lalu, apa yang bisa menarik audiens seperti itu? Bikin saja program yang sesuai dengan tiga basic instinct manusia, tiga naluri dasar manusia: seks, makan, dan tidur (keseharian)". |
---|