PERBANDINGAN ANCHORAGE LOSS PADA KASUS OVERJET DAN KEPARAHAN CROWDING YANG BERBEDA MENGGUNAKAN TEKNIK BEGG (Kajian Model Studi Maloklusi Angle Klas I dengan Pencabutan Gigi Premolar Pertama)

Salah satu penyebab kegagalan perawatan ortodontik adalah anchorage loss. Anvhorage loss terjadi akibat pergerakan gigi molar ke mesial yang tidak diinginkan. Kasus maloklusi Angle Klas I dapat disertai dengan crowding maupun variasi overjet. Teknik Begg merupakan salah satu teknik perawatan ortodon...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Irawan, Ragil, Heryumani S, JCP, Karunia, Dyah
Format: Article PeerReviewed
Language:English
Published: FKG UGM 2015
Subjects:
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/136143/1/jurnal%20kedokteran%20gigi%20januari%202015.pdf
https://repository.ugm.ac.id/136143/
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Salah satu penyebab kegagalan perawatan ortodontik adalah anchorage loss. Anvhorage loss terjadi akibat pergerakan gigi molar ke mesial yang tidak diinginkan. Kasus maloklusi Angle Klas I dapat disertai dengan crowding maupun variasi overjet. Teknik Begg merupakan salah satu teknik perawatan ortodontik yang digunakan untuk merawat kasus maloklusi Angle Klas I. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan anchrage loss kasus overjet dan keparahan crowding yang berbeda menggunakan teknik Begg pada maloklusi Angle Klas I dengan pencabutan keempat gigi premolar pertama. Subjek penelitian terdiri dari 20 model studi dengan kriteria maloklusi Angle Klas I dengan pencabutan keempat gigi premolar pertama, jenis anchorage maksimum, usia 18-30 tahun, overjet 2-4 mm dan > 4 mm, crowding berat dan sedang menurut indeks Little, dan telah selesai dirawat oleh karyasiswa Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta tahun 1995-2013. Pengukuran anchorage loss menggunakan metode Zieger dan Ingervall. Data yang diperoleh dimasukkan dalam software corel draw x-5 dan diolah secara statistik menggunakan ANAVA dua jalur. Hasil menunjukkan perbandingan anchorage loss antara kasus overjet normal dan overjet lebih dari normal mempunyai nilai p= 0,231 untuk rahang atas dan p= 0,199 untuk rahang bawah, kasus crowding berat dan crowding sedang mempunyai nilai p= 0,123 untuk rahang atas dan p=0,269 untuk rahang bawah,s erta interaksi antara keparahan crowding dan besar overjet mempunyai nilai p= 0,184 untuk rahang atas dan p= 0,637 rahang bawah. Kesimpulan tidak ada perbedaan besar anchorage loss antara overjet normal dan lebih dari normal, crowding sedang dan berat, serta tidak ada interaksi antara besar overjet dan keparahan crowding dengan besarnya anchorage loss pada teknik Begg. Kata kunci: anchorage loss, crowding, overjet, teknik Begg