ANALISIS DINAMIKA SEDIMENTASI DENGAN METODE LITOFASIES PADA FORMASI SONDE DI JALUR SUNGAI KEDAWUNG, KECAMATAN MONDOKAN, KABUPATEN SRAGEN, PROVINSI JAWA TENGAH
Formasi Sonde pada jalur Sungai Kedawung, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, tersusun atas batugamping klastik, napal, dan batulempung. Pengukuran stratigrafi dimulai dari Formasi Kalibeng sebagai batas bawah Formasi Sonde, dan diakhiri oleh Formasi Pucangan...
Saved in:
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed |
Language: | English |
Published: |
Departmen Teknik Geologi
2015
|
Subjects: | |
Online Access: | https://repository.ugm.ac.id/135501/1/GEO105%20ANALISIS%20DINAMIKA%20SEDIMENTASI%20%20DENGAN%20METODE%20LITOFASIES%20PADA%20FORMASI%20SONDE%20DI%20JALUR%20SUNGAI%20KEDAWUNG%2C%20KECAMATAN%20MONDOKAN%2C%20KABUPATEN%20SRAGEN%2C%20PROVINSI%20JAWA%20TENGAH.pdf https://repository.ugm.ac.id/135501/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Formasi Sonde pada jalur Sungai Kedawung, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen, Jawa
Tengah, tersusun atas batugamping klastik, napal, dan batulempung. Pengukuran stratigrafi dimulai
dari Formasi Kalibeng sebagai batas bawah Formasi Sonde, dan diakhiri oleh Formasi Pucangan
pada bagian atasnya. Pembagian fasies didasarkan pada pengamatan batuan secara megaskopis,
yang meliputi jenis litologi dan tumpukannya dengan batuan lain. Pengamatan petrografis batuan
pada 15 sampel dilakukan untuk membantu menentukan jenis komposisi tiap fasies, serta pengamatan
foraminifera kecil bentonik dilakukan untuk mengetahui paleobathimetri tiap lingkungan
pengendapannya. Daerah penelitian dapat dibagi menjadi 8 fasies, yaitu fasies grainstone dengan
struktur sedimen sejajar (fasies 1), napal (fasies 2), packstone (fasies 3), grainstone dengan struktur
sedimen silangsur (fasies 4), rudstone dengan struktur sedimen perlapisan sejajar (fasies 5),
batulempung (fasies 6), rudstone dengan struktur sedimen silangsur (fasies 7), dan wackstone (fasies
8). Daerah penelitian dapat dibagi menjadi 6 asosiasi fasies. Pengendapan Formasi Sonde dimulai
pada Pliosen Bawah (N19), berupa asosiasi fasies A, tersusun atas perselingan fasies 1 dan fasies 3,
dengan sisipan fasies 3 yang terendapkan pada deep shelf margin. Di atasnya terdapat asosiasi fasies
B, tersusun atas fasies 4, fasies 5, fasies 3, dengan sisipan fasies 6 yang terendapkan pada foreslopewinnowed platform. Di atasnya terdapat asosiasi fasies C, tersusun atas perselingan fasies 1 dan
fasies 3, dengan sisipan fasies 6 yang terendapkan pada open platform. Asosiasi fasies C kembali
muncul di atas asosiasi fasies B yang tersusun oleh fasies 4, fasies 7, fasies 1, dan fasies 2. Di atasnya
terdapat asosiasi fasies D, tersusun atas fasies 6 yang terendapkan pada lacustrine. Pengendapan
Formasi Sonde diakhiri oleh asosiasi fasies C, tersusun oleh fasies 2, fasies 1, fasies 8, dan fasies 7
yang berumur Pliosen Tengah (N20). |
---|