KARAKTERISTIK SESAR KALI PETIR DAN SEKITARNYA KECAMATAN PRAMBANAN, KABUPATEN SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Sesar Kali Petir di daerah Pegunungan Selatan merupakan sesar yang belum banyak diketahui karakteristiknya. Karakteristik tersebut meliputi arah gaya utama pembentuk sesar, jenis pergerakan sesar, umur sesar dan kenampakan yang ditimbulkan akibat sesar. Analisis mengenai...
Saved in:
Main Authors: | , |
---|---|
格式: | Article PeerReviewed |
語言: | English |
出版: |
Departmen Teknik Geologi
2015
|
主題: | |
在線閱讀: | https://repository.ugm.ac.id/135498/1/GEO102%20KARAKTERISTIK%20SESAR%20KALI%20PETIR%20DAN%20SEKITARNYA%20KECAMATAN%20PRAMBANAN%2C%20KABUPATEN%20SLEMAN%2C%20DAERAH%20ISTIMEWA%20YOGYAKARTA.pdf https://repository.ugm.ac.id/135498/ |
標簽: |
添加標簽
沒有標簽, 成為第一個標記此記錄!
|
總結: | Sesar Kali Petir di daerah Pegunungan Selatan merupakan sesar yang belum banyak diketahui
karakteristiknya. Karakteristik tersebut meliputi arah gaya utama pembentuk sesar, jenis pergerakan
sesar, umur sesar dan kenampakan yang ditimbulkan akibat sesar. Analisis mengenai karakteristik
sesar tersebut dilakukan dengan cara pemetaan geologi skala 1:25.000 di sepanjang Kali Petir dan
sekitarnya. Data utama yang diambil dari lapangan berupa kedudukan, arah gerak serta sudut goresgaris sesar minor. Data tersebut kemudian diolah dengan analisis stereografis supaya diketahui arah
gaya utamanya. Selain itu, data stratigrafi, paleontologi dan petrologi juga diambil untuk mengetahui
jenis batuan, lingkungan pengendapan, serta umur batuan di daerah penelitian. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat dua arah gaya utama pembentuk Sesar Kali Petir. Gaya pertama
merupakan gaya kompresi berarah utara barat laut – selatan tenggara (NNW-SSE). Gaya tersebut
menghasilkan sesar geser sinistral dengan pola Riedel. Gaya kedua merupakan gaya ekstensi dengan
gaya utama berarah vertikal menghasilkan sesar turun. Sesar turun tersebut merupakan reaktivasi
dari sesar sebelumnya yang diketahui dari adanya perpotongan dua buah gores-garis pada bidang
sesar yang sama. Kedua gaya tersebut terjadi setelah pembentukan semua satuan batuan di daerah
penelitian yang berumur Miosen Awal bagian atas – Miosen Tengah bagian bawah (N8-N9). Dari
penelitian terdahulu (geologi regional Pegunungan Selatan) diketahui bahwa arah gaya pertama
terjadi pada Pliosen Awal dan arah gaya kedua kemungkinan terjadi pada Plistosen Tengah.
Kenampakan yang ditimbulkan akibat keberadaan sesar tersebut berupa ekspresi morfologi (lembah
dalam dan sungai berkelok tajam), keterdapatan banyak air terjun, mineralisasi pada rekahan sesar
serta keterdapatan beberapa titik longsor |
---|