STUDI TENTANG KARAKTERISTIK ENDAPAN EMAS OROGENIK DI DAERAH BOMBANA, SULAWESI TENGGARA
Awal mula ditemukanya endapan emas pada Sungai Tahi Ite daerah Bombana berawal ketika seekor buaya dengan permukaan kulit yang dilapisi pasir emas ditangkap penduduk Desa Tahi Ite, Kecamatan Rarowatu, pada tahun 2008. Sejak saat itu, kabupaten yang terbentuk tahun 200...
Saved in:
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed |
Language: | English |
Published: |
Departmen Teknik Geologi
2015
|
Subjects: | |
Online Access: | https://repository.ugm.ac.id/135438/1/GEO47%20STUDI%20TENTANG%20KARAKTERISTIK%20ENDAPAN%20EMAS%20OROGENIK%20DI%20DAERAH%20BOMBANA%2C%20SULAWESI%20TENGGARA.pdf https://repository.ugm.ac.id/135438/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Awal mula ditemukanya endapan emas pada Sungai Tahi Ite daerah Bombana berawal ketika seekor
buaya dengan permukaan kulit yang dilapisi pasir emas ditangkap penduduk Desa Tahi Ite,
Kecamatan Rarowatu, pada tahun 2008. Sejak saat itu, kabupaten yang terbentuk tahun 2003 dari
hasil pemekaran Kabupaten Buton ini terus diserbu pendatang (Iqbal E. Putra, 2015). Setelah diteliti
pada daerah tersebut ternyata penemuan endapan emas ini bersifat anomali dan unik karena di
Indonesia tidak umum ditemukanya cebakan emas pada batuan metamorf. Para Ahli Geologi
menduga bahwa endapan ini merupakan endapan emas orogenik karena daerah tersebut sangat
dipengaruhi oleh aktifitas struktur pada batuan metamorf yang merupakan batuan samping.
Berdasarkan data lapangan menunjukan bahwa endapan emas letakan berhubungan dengan
urat/uratan kuarsa dalam batuan metamorf, khususnya sekis mika dan metasedimen di daerah
tersebut. Urat/uratan kuarsa sekarang ditemukan di Pegunungan Wumbubangka, pada sayap utara
rangkaian Pegunungan Rumbia. Urat/uratan kuarsa yang tergerus dan tersegmentasi tersebut
memiliki ketebalan dari 2 cm sampai 2 m dengan kadar emas antara 2 sampai 61 g/t (Idrus dkk, 2011).
Tujuan dari studi ini adalah untuk memahami pola-pola mineralisasi, zona-zona alterasi beserta
karakteristik endapan emas orogenik. Terdapat tiga generasi urat pada daerah Bombana Sulawesi
Tenggara yaitu generasi pertama adalah urat yang sejajar foliasi. Sedangkan urat generasi kedua
adalah urat kuarsa yang memotong foliasi, memiliki kandungan mineral sulfide yang cukup dominan
serta memiliki kadar emas yang cukup potensi disebandingkan dengan urat generasi pertama. Urat
generasi ketiga yaitu urat kalsit-kuarsa, merupakan fase akhir dari endapan emas orogenik yang ada
di lokasi penelitian (Fadlin, 2012). Urat kuarsa tersebut, terbentuk yang khas secara fisik yaitu masif,
sigmoidal dan breksiasi. Endapan emas orogenik pada daerah ini berada pada zona epizonalmesozonal. |
---|