POTENSI AIR TANAH DANGKAL DAERAH KECAMATAN NGEMPLAK DAN SEKITARNYA, KABUPATEN SLEMAN, D.I. YOGYAKARTA
Pertumbuhan penduduk dan konversi penggunaan lahan untuk pemukiman di Daerah Kecamatan Ngemplak dan sekitarnya, Kabupaten Sleman terus mengalami peningkatan. Kondisi tersebut memberi tekanan pada sumber daya lahan terutama air karena kebutuhan masyarakat akan air bersih selalu meningkat setiap...
Saved in:
Main Authors: | , , |
---|---|
格式: | Article PeerReviewed |
語言: | English |
出版: |
Departmen Teknik Geologi
2013
|
主題: | |
在線閱讀: | https://repository.ugm.ac.id/135205/1/334-346%20L01.pdf https://repository.ugm.ac.id/135205/ |
標簽: |
添加標簽
沒有標簽, 成為第一個標記此記錄!
|
機構: | Universitas Gadjah Mada |
語言: | English |
總結: | Pertumbuhan penduduk dan konversi penggunaan lahan untuk pemukiman di Daerah Kecamatan
Ngemplak dan sekitarnya, Kabupaten Sleman terus mengalami peningkatan. Kondisi tersebut
memberi tekanan pada sumber daya lahan terutama air karena kebutuhan masyarakat akan air
bersih selalu meningkat setiap tahunnya. Tak dapat dipungkiri lagi bahwa air bersih semakin sulit
didapatkan. Selain bersih, air juga harus tetap memiliki ketersediaan yang cukup meskipun di
musim kemarau.
Oleh karena itu, perlu adanya penelitian untuk mengetahui potensi air tanah dangkal yang
mencakup kondisi akuifer, ketersedian air tanah, kualitas air tanah dan potensi pencemaran pada
daerah tersebut. Adapun metode yang digunakan berupa survei lapangan meliputi pengukuran
kedalaman muka air tanah dangkal, pemanfaatan air, dan jarak relatif terhadap septic tank lalu
dilanjutkan dengan pencarian data curah hujan serta data sumur bor dari instansi terkait.
Berdasarkan korelasi data log bor, litologi akuifer berupa pasir berukuran kasar sampai halus yang
mengandung fragmen breksi dengan kedalaman akuifer sekitar 100 m dari permukaan tanah.
Ketersediaan air tanah berdasarkan debit sumur bor sekitar 1555,2 m
3
/hari pada bagian utara daerah
Sukoharjo dan 2587 m
3
/hari pada bagian selatan daerah Purwomartani. Fluktuasi muka air tanah
sebagian besar termasuk kelas F1 dan F2 dan sebagian kecil kelas F3 yang terletak di bagian utara.
Berdasarkan PP No.20 Tahun 1990 Tentang Pengendalian Pencemaran Air, kualitas air tanah pada
umumnya termasuk golongan B, dengan kadar pH dan kandungan E.coli masih berada di bawah
ambang batas. Kecuali di daerah Dukuh Sari yang mangalami pencemaran E.coli. Selain itu
terdapat beberapa lokasi pembuatan septingtank, kandang ternak, dan sumur gali yang saling
berdekatan yaitu kurang dari 10 m.
Manifestasi sumur galian yang paling berpotensi terletak di Desa Wedomartani. Potensi tersebut
dikontrol oleh kedalaman air tanah yang dangkal, fluktuasi yang rendah dan potensi pencemaran
yang kecil. Sedangkan sumber potensi pencemaran berada di Desa Sukoharjo yang berasal dari
pembuangan kotoran hewan.
Kata kunci : air tanah, akuifer, kualitas, pencemaran |
---|