INTERPRETASI LINGKUNGAN PENGENDAPAN BERDASARKAN MIKROFASIES BATUAN KARBONAT DAERAH GUNUNG TUGU, BAYAT, KLATEN, JAWA TENGAH

Daerah Bayat, Klaten, Jawa Tengah memiliki fenomena geologi yang sangat menarik dengan tersingkapnya batuan berumur Kapur Akhir hingga batuan berumur Miosen. Kajian ini dilakukan untuk mengetahui lingkungan pengendapan batuan karbonat daerah Gunung Tugu dan perkembangan fasiesnya secara detail...

全面介紹

Saved in:
書目詳細資料
Main Authors: I Gde Sukadana, I Gde Sukadana, Wartono Rahardjo, Wartono Rahardjo
格式: Article PeerReviewed
語言:English
出版: Departmen Teknik Geologi 2013
主題:
在線閱讀:https://repository.ugm.ac.id/135197/1/11-23%20BPS02.pdf
https://repository.ugm.ac.id/135197/
標簽: 添加標簽
沒有標簽, 成為第一個標記此記錄!
實物特徵
總結:Daerah Bayat, Klaten, Jawa Tengah memiliki fenomena geologi yang sangat menarik dengan tersingkapnya batuan berumur Kapur Akhir hingga batuan berumur Miosen. Kajian ini dilakukan untuk mengetahui lingkungan pengendapan batuan karbonat daerah Gunung Tugu dan perkembangan fasiesnya secara detail serta hubungannya dengan batuan metamorf disekitarnya. Kajian dilakukan dengan pemetaan geologi, pengukuran stratigrafi detail, analisis petrografi dan kandungan karbonat pada batuan. Hasil kajian menunjukkan hubungan stratigrafi antara batuan karbonat dan batuan metamorf di daerah ini adalah ketidakselarasan (non conformity), sedangkan secara lateral di daerah Gunung Tugu Bagian Barat laut dan Selatan dibatasi oleh zona sesar. Batuan karbonat di daerah ini memiliki ketebalan 174 meter, terdiri dari 15 fasies, antara lain: a) red-bed dengan kandungan karbonat rendah, berukuran pasir halus, laminasi paralel dan mengandung oksida besi, b) batulanau karbonatan, kandungan karbonat rendah, mengandung material volkanik, dengan laminasi silang siur, c) brown clay berukuran sangat halus, mengandung oksida besi dalam bentuk konkresi, d) napal gampingan dengan laminasi paralel dan kandungan karbonat tinggi, berukuran lanau-pasir halus, e) batugamping calcisiltite-calcarenite dengan ukuran butir lanau-pasir halus, kompang dan keras, f) batugamping kalkarenit, g) tuff (batupasir volkanik halus non karbonat), h) batulempung volkanik non karbonatan, i) batugamping kristalin, j) batugamping terumbu (boundstone), k) batupasir karbonatan, dengan ukuran pasir halus-sedang, l) bioklastik rudstone-floatstone dengan fragmen tersusun atas foraminifera besar dan koral dan beberapa bagian berupa algal-foraminiferal-floatstone dan ongkolith, m) paleosoil, n) batugamping pasiran dengan klastika lempung, o) batugamping pasiran dengan gradasi terbalik dan bagian atas terdiri dari batugamping kristalin. Fasies-fasies tersebut terendapkan secara berulang yang membentuk 6 (enam) asosiasi fasies, dan seluruh batugamping di daerah ini terdiri dari 9 (sembilan) tumpukan fasies berdasarkan karakter lingkungan pengendapannya. Lingkungan pengendapan batuan karbonat daerah Gunung Tugu adalah daerah shelf yaitu inter-reef lagoon/back reef, growing reef rock – reef flat. Kata Kunci: Karbonat, Fasies, Lingkungan Pengendapan, Gunung Tugu, Bayat.