EVALUASI PEMBELAJARAN GEOLOGI DITINJAU DARI KEBERHASILAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH METODE GEOLOGI LAPANGAN DI JURUSAN TEKNIK GEOLOGI FT UGM
Mata kuliah Metode Geologi Lapangan (MGL) adalah mata kuliah di semester IV yang silabusnya berisi: Integrasi mata kuliah-mata kuliah dasar teknik geologi (mata kuliah prasyarat). Berisi uraian tentang teknik dan metode lapangan yang diperlukan untuk pembuatan peta geologi dari saat pra pemetaan...
محفوظ في:
المؤلفون الرئيسيون: | , , |
---|---|
التنسيق: | مقال PeerReviewed |
اللغة: | English |
منشور في: |
Jurusan Teknik Geologi
2014
|
الموضوعات: | |
الوصول للمادة أونلاين: | https://repository.ugm.ac.id/135170/1/897-%20902%20P5O-01.pdf https://repository.ugm.ac.id/135170/ |
الوسوم: |
إضافة وسم
لا توجد وسوم, كن أول من يضع وسما على هذه التسجيلة!
|
المؤسسة: | Universitas Gadjah Mada |
اللغة: | English |
الملخص: | Mata kuliah Metode Geologi Lapangan (MGL) adalah mata kuliah di semester IV yang silabusnya
berisi: Integrasi mata kuliah-mata kuliah dasar teknik geologi (mata kuliah prasyarat). Berisi uraian
tentang teknik dan metode lapangan yang diperlukan untuk pembuatan peta geologi dari saat pra
pemetaan geologi, pemetaan geologi dan pembuatan laporan pemetaan geologi.
Mata kuliah MGL bertujuan agar mahasiswa mampu melaksanakan kegiatan interpretasi
geologi melalui data sekunder dalam bentuk peta geologi tentative yang akan digunakan untuk
kegiatan pemetaan geologi di lapangan dan pembuatan laporan pemetaan geologi dalam bentuk
peta geologi final beserta kelengkapannya, sedangkan keluaran pembelajarannya adalah:
Mahasiswa dapat membaca data sekunder seperti peta topografi, citra satelit, Digital Elevation
Model, foto udara dan peta geologi regional yang memiliki beramacam-macam skala dan dapat
memanfaatkannya untuk interpretasi geologi (tentative). Di samping itu, mahasiswa dapat
memanfaatkan peta geologi (interpretative/ tentative) untuk merencanakan dan melaksanakan
pekerjaan lapangan pemetaan geologi untuk menghasilkan peta geologi hasil lapangan beserta
kelengkapannya.
Kenyataannya pada saat pra-pemetaan, mahasiswa masih mengalami kesulitan di dalam
melakukan analisis citra, DEM untuk dibandingkannya dengan peta regional. Selain itu mereka
masih mengalami kesulitan untuk menentukan unit-unit geomorfologi, unit litostratigrafi dan
struktur geologi. Kesulitan ini akan berpengaruh pada saat perencanaan pemetaan geologi. Pada
saat pemetaan para mahasiswa masih mengalami kesulitan di dalam deskripsi litologi, membuat
sketsa, membuat satu satuan litostratigrafi. Apalagi mencari hubungan antara geomorfologi stratigrafi-struktur geologi.
Mungkin hal ini antara lain disebabkan oleh karena kekurangan di dalam melihat-lihat di
lapangan (peninjauan lapangan pada mata kuliah-mata kuliah dasar) |
---|