GENESA MATA AIR DI DAERAH PABLENGAN – CUMPLENG, KECAMATAN MATESIH – TAWANGMANGU, KABUPATEN KARANGANYAR, PROPINSI JAWA TENGAH
Kabupaten Karanganyar berada di sisi barat lereng Gunung Lawu. Pada daerah ini banyak dijumpai mata air yang digunakan oleh penduduk untuk kebutuhan sehari-hari. Mata air tersebut antara lain adalah Mata Air Pablengan di Kecamatan Matesih dan Mata Air Cumpleng di Kecamatan Tawangmangu. Namun demi...
محفوظ في:
المؤلفون الرئيسيون: | , |
---|---|
التنسيق: | مقال PeerReviewed |
اللغة: | English |
منشور في: |
Jurusan Teknik Geologi
2014
|
الموضوعات: | |
الوصول للمادة أونلاين: | https://repository.ugm.ac.id/135125/1/83-88%20P1O-08.pdf https://repository.ugm.ac.id/135125/ |
الوسوم: |
إضافة وسم
لا توجد وسوم, كن أول من يضع وسما على هذه التسجيلة!
|
id |
id-ugm-repo.135125 |
---|---|
record_format |
dspace |
spelling |
id-ugm-repo.1351252015-09-04T01:55:41Z https://repository.ugm.ac.id/135125/ GENESA MATA AIR DI DAERAH PABLENGAN – CUMPLENG, KECAMATAN MATESIH – TAWANGMANGU, KABUPATEN KARANGANYAR, PROPINSI JAWA TENGAH Wahyu Wilopo, Wahyu Wilopo Kusuma Dhilaga, Kusuma Dhilaga Geology Kabupaten Karanganyar berada di sisi barat lereng Gunung Lawu. Pada daerah ini banyak dijumpai mata air yang digunakan oleh penduduk untuk kebutuhan sehari-hari. Mata air tersebut antara lain adalah Mata Air Pablengan di Kecamatan Matesih dan Mata Air Cumpleng di Kecamatan Tawangmangu. Namun demikian, sampai saat ini belum diketahui jelas mengenai genesa dari kedua mata air tersebut. Untuk itu dilakukan penelitian meliputi pemetaan geologi, pemetaan hidrogeologi dan pengambilan sampel air untuk di analisa di laboratorium. Hasil dari pemetaan geologi menunjukkan daerah penelitian dibagi menjadi tiga satuan batuan yaitu . Sedangkan dari pemetaan hidrogeologi menunjukkan bahwa pola arah aliran airbawah tanah relative dari timur ke barat dengan kedalaman muka airtanah berkisar dari 0,85 m sampai 14,26 m. Komposisi airtanah dari kedua mata air menunjukkan hal berbeda dimana mataair Pablengan termasuk dalam kelas Magnesium – Klorida sedangkan Mataair Cumpleng termasuk dalam kelas Magnesium – Klorida – Bikarbonat. Hal ini menunjukkan bahwa mata air Pablengan berhubungan dengan air laut/pelarutan mineral hasil evaporasi. Sedangkan suhu yang cukup panas dimungkinkan ada hubungannya dengan proses magmatisme dari Gunung Lawu. Genesa dari Mataair Pablengan dan Cumpleng ini diindikasikan berasal dari patahan yang berkembang di daerah penelitian. Kata Kunci: Genesa, Mataair, Geokimia Airtanah Jurusan Teknik Geologi 2014-10-30 Article PeerReviewed application/pdf en https://repository.ugm.ac.id/135125/1/83-88%20P1O-08.pdf Wahyu Wilopo, Wahyu Wilopo and Kusuma Dhilaga, Kusuma Dhilaga (2014) GENESA MATA AIR DI DAERAH PABLENGAN – CUMPLENG, KECAMATAN MATESIH – TAWANGMANGU, KABUPATEN KARANGANYAR, PROPINSI JAWA TENGAH. PROSIDING SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-7 Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, 30 – 31 Oktober 2014. |
institution |
Universitas Gadjah Mada |
building |
UGM Library |
country |
Indonesia |
collection |
Repository Civitas UGM |
language |
English |
topic |
Geology |
spellingShingle |
Geology Wahyu Wilopo, Wahyu Wilopo Kusuma Dhilaga, Kusuma Dhilaga GENESA MATA AIR DI DAERAH PABLENGAN – CUMPLENG, KECAMATAN MATESIH – TAWANGMANGU, KABUPATEN KARANGANYAR, PROPINSI JAWA TENGAH |
description |
Kabupaten Karanganyar berada di sisi barat lereng Gunung Lawu. Pada daerah ini banyak dijumpai
mata air yang digunakan oleh penduduk untuk kebutuhan sehari-hari. Mata air tersebut antara lain
adalah Mata Air Pablengan di Kecamatan Matesih dan Mata Air Cumpleng di Kecamatan
Tawangmangu. Namun demikian, sampai saat ini belum diketahui jelas mengenai genesa dari
kedua mata air tersebut. Untuk itu dilakukan penelitian meliputi pemetaan geologi, pemetaan
hidrogeologi dan pengambilan sampel air untuk di analisa di laboratorium. Hasil dari pemetaan
geologi menunjukkan daerah penelitian dibagi menjadi tiga satuan batuan yaitu . Sedangkan dari
pemetaan hidrogeologi menunjukkan bahwa pola arah aliran airbawah tanah relative dari timur ke
barat dengan kedalaman muka airtanah berkisar dari 0,85 m sampai 14,26 m. Komposisi airtanah
dari kedua mata air menunjukkan hal berbeda dimana mataair Pablengan termasuk dalam kelas
Magnesium – Klorida sedangkan Mataair Cumpleng termasuk dalam kelas Magnesium – Klorida –
Bikarbonat. Hal ini menunjukkan bahwa mata air Pablengan berhubungan dengan air laut/pelarutan
mineral hasil evaporasi. Sedangkan suhu yang cukup panas dimungkinkan ada hubungannya
dengan proses magmatisme dari Gunung Lawu. Genesa dari Mataair Pablengan dan Cumpleng ini
diindikasikan berasal dari patahan yang berkembang di daerah penelitian.
Kata Kunci: Genesa, Mataair, Geokimia Airtanah |
format |
Article PeerReviewed |
author |
Wahyu Wilopo, Wahyu Wilopo Kusuma Dhilaga, Kusuma Dhilaga |
author_facet |
Wahyu Wilopo, Wahyu Wilopo Kusuma Dhilaga, Kusuma Dhilaga |
author_sort |
Wahyu Wilopo, Wahyu Wilopo |
title |
GENESA MATA AIR DI DAERAH PABLENGAN – CUMPLENG,
KECAMATAN MATESIH – TAWANGMANGU, KABUPATEN
KARANGANYAR, PROPINSI JAWA TENGAH |
title_short |
GENESA MATA AIR DI DAERAH PABLENGAN – CUMPLENG,
KECAMATAN MATESIH – TAWANGMANGU, KABUPATEN
KARANGANYAR, PROPINSI JAWA TENGAH |
title_full |
GENESA MATA AIR DI DAERAH PABLENGAN – CUMPLENG,
KECAMATAN MATESIH – TAWANGMANGU, KABUPATEN
KARANGANYAR, PROPINSI JAWA TENGAH |
title_fullStr |
GENESA MATA AIR DI DAERAH PABLENGAN – CUMPLENG,
KECAMATAN MATESIH – TAWANGMANGU, KABUPATEN
KARANGANYAR, PROPINSI JAWA TENGAH |
title_full_unstemmed |
GENESA MATA AIR DI DAERAH PABLENGAN – CUMPLENG,
KECAMATAN MATESIH – TAWANGMANGU, KABUPATEN
KARANGANYAR, PROPINSI JAWA TENGAH |
title_sort |
genesa mata air di daerah pablengan – cumpleng,
kecamatan matesih – tawangmangu, kabupaten
karanganyar, propinsi jawa tengah |
publisher |
Jurusan Teknik Geologi |
publishDate |
2014 |
url |
https://repository.ugm.ac.id/135125/1/83-88%20P1O-08.pdf https://repository.ugm.ac.id/135125/ |
_version_ |
1681233964010831872 |