Efek Pemberian Ekstrak Kloroform dan Minyak Atsiri Rimpang Temu Ireng (Curcuma Aeruginosa Roxb) Terhadap Gambaran Histopatologis Ginjal Mencit
Latar belakang: Obat tradisional dari bahan alam diyakini cukup aman jika digunakan masyarakat untuk menyembuhkan penyakit karena dinilai memiliki efek samping yang minim dibanding obaf modern, akan tetapi pada kenyataannya tidak semua obat herbal, yang salah satunya adalah temu ireng aman bagi tubu...
Saved in:
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Book Section PeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
Perhimpunan Ahli Anatomi Indonesia Komisariat Surabaya
2016
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/92482/2/Bukti%2022.%20Efek%20Pemberian%20Ekstrak%20Klorofrom%20.....pdf http://repository.unair.ac.id/92482/1/Peer%20Review%20Bukti%20C22.pdf http://repository.unair.ac.id/92482/ |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Latar belakang: Obat tradisional dari bahan alam diyakini cukup aman jika digunakan masyarakat untuk menyembuhkan penyakit karena dinilai memiliki efek samping yang minim dibanding obaf modern, akan tetapi pada kenyataannya tidak semua obat herbal, yang salah satunya adalah temu ireng aman bagi tubuh. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kloroform dan minyak atsiri rimpang temu ireng (Curcuma aeruginosa Roxb.) terhadap gambaran histopatologi ginjal meneit jantan. Metode: Penelitian ini menggunakan 25 ekor mencit jantan yang dibagi secara acak menjadi lima kelompok. (K) sebagai kontrol diberi larutan CMC-Na, dua kelompok diberikan ekstrak kloroform untuk (PIA) sebanyak 400mg/kgBB/hari dan (PIB)600mg/kgBB/hari, dan dua kelompok lainnya diberikan minyak atsiri temu ireng untuk (P2A) 400mg/KGBB/hari dan (P2B)600mg/KGBB/hari. Setelah 10 hari pelakuan, mencit di bedah dan diambil organ ginjal untuk pembuatan preparat histopatologi. Data dianalisis dengan Kruskal-Wallis, dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney. Hasil: Hasil dari perlakuan menyebabkan kerusakan sel yang mengarah ke kematian sel (nekrosis), degenerasi. hidropik dan degenerasi melemak. Seluruh kelompok perlakuan menunjukkan degenerasi sel, sedangkan minyak atsiri temu ireng menyebabkan kematian sel. Lebih parah dari pemberian eckstrak kloroform. Kesimpulan: Peningkatan dosis ekstrak kloroform dan minnyak atsiri temu ireng menyebabkan peningkatan perubahan pada sel ginjal mencit.
Kata kunci : Curcuma aeruginosa, ginjal, mencit |
---|