HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEJADIAN ARTHRITIS GOUT PADA LANSIA DI PUSKESMAS CERME KABUPATEN GRESIK

Lansia berisiko mengalami penyakit atrhitis gout dikarenakan penurunan fungsi tubuh. Terdapat lima puluh lebih keadaan yang dapat disebut sebagai arthritis, namum yang paling banyak dijumpai adalah osteoatrhitis, atrhitis gout, arthritis rheumatoid (rematik), dan atrhitis infeksi. Penyakit arthritis...

全面介紹

Saved in:
書目詳細資料
主要作者: STEFANI KURNIAWATI S. DHONE, 151611913212
格式: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
語言:Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
出版: 2019
主題:
在線閱讀:http://repository.unair.ac.id/90585/1/FV.%20KP.%20134-19%20Dho%20h%20abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/90585/2/FV.%20KP.%20134-19%20Dho%20h%20daftar%20isi.pdf
http://repository.unair.ac.id/90585/3/FV.%20KP.%20134-19%20Dho%20h%20daftar%20pustaka.pdf
http://repository.unair.ac.id/90585/4/FV.%20KP.%20134-19%20Dho%20h.pdf
http://repository.unair.ac.id/90585/
http://lib.unair.ac.id
標簽: 添加標簽
沒有標簽, 成為第一個標記此記錄!
實物特徵
總結:Lansia berisiko mengalami penyakit atrhitis gout dikarenakan penurunan fungsi tubuh. Terdapat lima puluh lebih keadaan yang dapat disebut sebagai arthritis, namum yang paling banyak dijumpai adalah osteoatrhitis, atrhitis gout, arthritis rheumatoid (rematik), dan atrhitis infeksi. Penyakit arthritis gout dapat menimbulkan dampak bagi kesehatan mental lansia, dalam hal ini kesehatan jiwa yaitu kecemasan. Kecemasan merupakan suatu perasaan dimana seseorang merasa tidak aman dan terancam atas suatu hal atau keadaan. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan metode cross sectional. Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 19-22 juli 2019, data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan lembar observasi yang di isi oleh responden dan di bantu peneliti. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 55 orang, sampel berjumlah 35 orang yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data di analisa dengan menggunakan uji Kotingensi C dengan tingkat kemaknaan α 0,05. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikant antara tingkat kecemasan dengan kejadian arthritis gout pada lansia. Hal ini di tujukan dari hasil analisis yaitu responden dengan arthritis gout yang mengalami kecemasan berat berjumlah 18 (100%) orang, yang tidak mengalami arthritis gout 0 (0%) orang, kecemasan sedang berjumlah 3 (37,5%) dengan artirits gout dan 5 (62,5%) tidak mengalami arthritis gout, kecemasan ringan berjumlah 0 (0%) dengan arthritis gout dan 9 (100%) yang tidak mengalami arthritis gout. Hal ini menunjukan ada hubungan yang bermakna antara tingkat kecemasan dengan kejadian artrtitis gout yang dialami para lansia (p<0.05). Oleh karena itu diharapkan anggota keluarga maupun petugas kesehatan serta masyarakat supaya bisa membantu serta memberi motivasi kepada para lansia dalam mengatasi kecemasan yang dialami guna untuk mengurangi penderitan akibat artitis gout yang diderita sehingga para lansia mampu meningkatkan kualitas hidup