ANALISIS KINEMATIKA GERAKAN MENGGENGGAM SENDI METACARPOPHALANGEAL DAN PROXIMAL INTERPHALANGEAL JARI KEDUA PADA PEMAKAIAN ORTOSIS PREHENSI BODY POWERED DAN ELEKTRIK PADA PENDERITA CEDERA PLEKSUS BRAKHIALIS

Latar belakang: Cedera pleksus brakhialis (CPB) adalah cedera saraf perifer yang melibatkan alat gerak atas (AGA) dan dapat menyebabkan hilangnya fungsi prehensi. Ortosis prehensi dirancang untuk membantu memperbaiki kemampuan menggenggam. Tujuan: Membandingkan efek perbaikan pergerakan sendi da...

وصف كامل

محفوظ في:
التفاصيل البيبلوغرافية
المؤلف الرئيسي: I Dewa Putu Setia Wikananda, NIM011328166302
التنسيق: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
اللغة:Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
منشور في: 2019
الموضوعات:
الوصول للمادة أونلاين:http://repository.unair.ac.id/89586/1/TKKli.%2073-19%20Wik%20a%20abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/89586/2/TKKli.%2073-19%20Wik%20a%20daftar%20isi.pdf
http://repository.unair.ac.id/89586/3/TKKli.%2073-19%20Wik%20a%20daftar%20pustaka.pdf
http://repository.unair.ac.id/89586/4/TKKli.%2073-19%20Wik%20a.pdf
http://repository.unair.ac.id/89586/
http://lib.unair.ac.id
الوسوم: إضافة وسم
لا توجد وسوم, كن أول من يضع وسما على هذه التسجيلة!
المؤسسة: Universitas Airlangga
اللغة: Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
الوصف
الملخص:Latar belakang: Cedera pleksus brakhialis (CPB) adalah cedera saraf perifer yang melibatkan alat gerak atas (AGA) dan dapat menyebabkan hilangnya fungsi prehensi. Ortosis prehensi dirancang untuk membantu memperbaiki kemampuan menggenggam. Tujuan: Membandingkan efek perbaikan pergerakan sendi dan kecepatan sudut sendi Metacarpophalangeal (MCP) dan Proximal Interphalangeal (PIP) saat menggenggam pada pemakaian ortosis prehensi body powered dan elektrik. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental single group without control, post test only dengan subjek yang sama. Subjek penelitian (n=11) adalah penderita cedera pleksus brakhialis total yang memiliki kekuatan AGA yang tidak fungsional. Dilakukan analisis pergerakan sendi dan kecepatan sudut sendi MCP dan PIP jari kedua saat menggenggam Hasil: Pemakaian ortosis prehensi elektrik lebih baik daripada ortosis prehensi body powered dalam memperbaiki pergerakan sendi MCP dan PIP, serta kecepatan sudut sendi PIP jari kedua. Tidak didapatkan perbedaan bermakna antara pemakaian ortosis prehensi elektrik dan body powered terhadap perbaikan kecepatan sudut MCP jari kedua. Kesimpulan: Ortosis prehensi elektrik lebih baik daripada body powered dalam memperbaiki parameter kinematika penderita CPB.