PROFIL KLINIS DROOLING PADA PASIEN CEREBRAL PALSY DI POLI RAWAT JALAN INSTALASI REHABILITASI MEDIK RSUD DR SOETOMO PERIODE 1 JANUARI 2016 – 31 DESEMBER 2017
Latar belakang : Cerebral palsy adalah penyakit gangguan motorik neurologis non- progresif. Insiden terjadinya cerebral palsy menurut WHO adalah 2 hingga 2.5/1000 kelahiran. Drooling adalah keadaan saat saliva keluar dari mulut secara tidak terkontrol dan terus-menerus. Jumlah kasus drooling bisa di...
Saved in:
主要作者: | |
---|---|
格式: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
語言: | Indonesian Indonesian Indonesian Indonesian |
出版: |
2019
|
主題: | |
在線閱讀: | http://repository.unair.ac.id/89255/1/FK.PD.115-19%20Azn%20p%20abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/89255/2/FK.PD.115-19%20Azn%20p%20daftar%20isi.pdf http://repository.unair.ac.id/89255/3/FK.PD.115-19%20Azn%20p%20daftar%20pustaka.pdf http://repository.unair.ac.id/89255/4/FK.PD.115-19%20Azn%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/89255/ http://lib.unair.ac.id |
標簽: |
添加標簽
沒有標簽, 成為第一個標記此記錄!
|
機構: | Universitas Airlangga |
語言: | Indonesian Indonesian Indonesian Indonesian |
總結: | Latar belakang : Cerebral palsy adalah penyakit gangguan motorik neurologis non- progresif. Insiden terjadinya cerebral palsy menurut WHO adalah 2 hingga 2.5/1000 kelahiran. Drooling adalah keadaan saat saliva keluar dari mulut secara tidak terkontrol dan terus-menerus. Jumlah kasus drooling bisa diperkirakan hingga 10-37% pada anak cerebral palsy.
Metode : Penelitian ini menggunakan metode retrospektif analitik menggunakan data rekam medik pasien di Poli Rawat Jalan Instalasi Rehabilitasi Medik RSUD Dr. Soetomo Surabaya periode 1 Januari 2016 - 31 Desember 2017.
Hasil : Penelitian ini didapatkan sampel sebanyak 45 pasien yang memenuhi kriteria inklusi, dengan 23 jumlah sampel laki-laki dan 22 sampel perempuan. Insiden puncak terjadi pada rentang usia 1-5 tahun, sebanyak 36 pasien. Sedangkan jenis cerebral palsy terbanyak adalah quadriplegi spastic 20 kasus. Terdapat pasien dengan gangguan menelan sejumlah 7 orang (15,6%), dan gangguan wicara mendominasi pola gejala pada sampel yaitu 43 orang (95,6%). Sebanyak 21 pasien cerebral palsy dengan manifestasi klinis drooling memiliki status gizi baik.
Kesimpulan : Pada penelitian ini didapatkan kasus tertinggi terjadi pada rentang usia 1-5 tahun dan jenis cerebral palsy terbanyak yaitu cerebral palsy quadriplegic spastic. Manifestasi klinis lain yang dominan adalah gangguan wicara. |
---|