PEMODELAN INDEKS PEMBANGUNAN GENDER DI PROVINSI PAPUA DENGAN PENDEKATAN REGRESI PANEL

Istilah indeks pembangunan sumber daya manusia muncul sebagai tolak ukur keberhasilan pembangunan sumber daya manusia sebagai upaya peningkatan kualitas penduduk. Dalam pengembangannya United Nations Development Program (UNDP) telah merancang indeks pembangunan yang menyoroti kesenjangan kedua g...

全面介紹

Saved in:
書目詳細資料
主要作者: ADHIZA ZANIHA UMMA, 081411831005
格式: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
語言:Indonesian
Indonesian
出版: 2018
主題:
在線閱讀:http://repository.unair.ac.id/77783/1/Abstrak%20ST.S.%2035%2018%20Umm%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/77783/2/Fulltext%20ST.S.%2035%2018%20Umm%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/77783/
http://lib.unair.ac.id
標簽: 添加標簽
沒有標簽, 成為第一個標記此記錄!
機構: Universitas Airlangga
語言: Indonesian
Indonesian
實物特徵
總結:Istilah indeks pembangunan sumber daya manusia muncul sebagai tolak ukur keberhasilan pembangunan sumber daya manusia sebagai upaya peningkatan kualitas penduduk. Dalam pengembangannya United Nations Development Program (UNDP) telah merancang indeks pembangunan yang menyoroti kesenjangan kedua gender dalam pembangunan manusia yang disebut dengan Indeks Pembangunan Gender (IPG). Di Indonesia IPG merupakan rasio Indeks Pembangunan Manusia (IPM) perempuan dan laki-laki, sedangkan IPM tersusun dari indeks harapan hidup, pendidikan, dan distribusi pendapatan. Jika selisih IPM laki-laki dan IPM perempuan kecil maka rasio IPM dari kedua gender akan besar sehingga nilai IPG akan tinggi terlepas dari tinggi atau rendahnya nilai IPM dari masing-masing gender. Pembangunan gender di Indonesia untuk tiap provinsi masih beragam meskipun secara rata-rata IPG Indonesia cukup tinggi yaitu 91,03% namun masih terdapat beberapa provinsi dengan IPG rendah. Provinsi Papua selalu menduduki peringkat terendah selama tahun 2011 sampai dengan 2015 untuk IPG dibanding provinsi lainnya dengan 78,52% pada tahun 2015. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan IPG di provinsi Papua dengan regresi panel untuk menghasilkan informasi keberagaman dari unit individu. Pada hasil uji pemilihan model regresi panel berdasarkan uji Chow, Hausman, dan Lagrange Multiplier model yang sesuai dengan data IPG di provinsi Papua adalah Fixed Effect Model dengan efek individu dengan nilai 2 R sebesar 99,28%. Diperoleh tiga variabel yang berpengaruh secara signifikan dan sesuai dengan teori pembentuk IPG, dengan menganggap variabel lain tetap jika pengeluaran perkapita perempuan naik satu ribuan rupiah maka akan meningkatkan IPG sebesar 1%, jika rata-rata lama sekolah perempuan naik satu tahun maka akan meningkatkan IPG sebesar 2,202%, dan jika sumbangan pendapatan perempuan naik sebesar 1% maka akan meningkatkan IPG sebesar 0,095%.