EFEKTIVITAS KOMPRES HANGAT SUPRAPUBIS DAN BLADDER TRAINING TERHADAP REFLEK BERKEMIH PADA PASIEN POST OPERASI TEKNIK ANESTESI SPINAL DI IRNA BEDAH RSUD SIDIKALANG QUASY EXPERIMENT

Pendahuluan: Pasien yang mengalami pembedahan akan diberikan anestesi. Anestesi dapat mengakibatkan gangguan pengeluaran urin. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan efektivitas kompres hangat dan bladder training dalam pemulihan reflek berkemih. Pemulihan reflek berkemih lebih cepat dengan...

وصف كامل

محفوظ في:
التفاصيل البيبلوغرافية
المؤلف الرئيسي: Enny Selawaty Boangmanalu, NIM. 131611123059
التنسيق: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
اللغة:Indonesian
Indonesian
منشور في: 2017
الموضوعات:
الوصول للمادة أونلاين:http://repository.unair.ac.id/74788/1/FKP%20N%20143_18%20Boa%20e%20ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/74788/2/FKP%20N%20143_18%20Boa%20e.pdf
http://repository.unair.ac.id/74788/
http://lib.unair.ac.id
الوسوم: إضافة وسم
لا توجد وسوم, كن أول من يضع وسما على هذه التسجيلة!
المؤسسة: Universitas Airlangga
اللغة: Indonesian
Indonesian
الوصف
الملخص:Pendahuluan: Pasien yang mengalami pembedahan akan diberikan anestesi. Anestesi dapat mengakibatkan gangguan pengeluaran urin. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan efektivitas kompres hangat dan bladder training dalam pemulihan reflek berkemih. Pemulihan reflek berkemih lebih cepat dengan menggunakan kompres hangat. Metode: Penelitian dilakukan dengan menggunakan quasy eksperiment dengan post test control group design, teknik pengambilan data yaitu accidental sampling dengan 28 sampel terbagi dalam 14 responden kelompok intervensi kompres hangat suprapubis dan 14 responden kelompok intervensi bladder training. Variabel dependen dari penelitian ini adalah reflek berkemih, sedangkan variabel independen yaitu kompres hangat dan bladder training. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data adalah lembar observasi. Uji analisis menggunakan Independent T-Test. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan ada efektivitas pemberian kompres hangat terhadap pemulihan reflek berkemih post operasi teknik spinal anestesi lebih cepat dibandingkan dengan bladder training (p= 0,000) p = 0,05. Kompres hangat suprapubis akan memberikan pemulihan reflek berkemih akibat anestesi dengan waktu 11,373 menit sedangkan bladder training akan memberikan reflek berkemih akibat anestesi dengan waktu 30,8656 menit. Kesimpulan: Kompres hangat suprapubis sangat efektif dalam pemulihan reflek berkemih post operasi teknik anestesi spinal dibandingkan dengan bladder training. Kompres hangat suprapubis dapat digunakan oleh perawat sebagai suatu intervensi bagi pasien yang baru mengalami post operasi teknik anestesi spinal untuk mencegah gangguan perkemihan sebagai efek anestesi.