PENINGKATAN KAPASITAS GURU DALAM MENCEGAH KEBERLANJUTAN MASALAH KERUSAKAN GIGI PADA SISWA SEKOLAH DASAR MENGGUNAKAN ANDRAGOGY DI KABUPATEN SIDOARJO
Kelompok anak sekolah merupakan kelompok yang rentan mengalami gigi berlubang atau karies gigi. Karies gigi anak bisa dicegah bila memiliki perilaku sehat. Salah satu lingkungan yang mempengaruhi perilaku sehat anak adalah lingkungan sekolah, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Kunci...
محفوظ في:
المؤلف الرئيسي: | |
---|---|
التنسيق: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
اللغة: | English English |
منشور في: |
2018
|
الموضوعات: | |
الوصول للمادة أونلاين: | http://repository.unair.ac.id/70190/1/abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/70190/2/full%20text.pdf http://repository.unair.ac.id/70190/ |
الوسوم: |
إضافة وسم
لا توجد وسوم, كن أول من يضع وسما على هذه التسجيلة!
|
الملخص: | Kelompok anak sekolah merupakan kelompok yang rentan mengalami gigi
berlubang atau karies gigi. Karies gigi anak bisa dicegah bila memiliki perilaku
sehat. Salah satu lingkungan yang mempengaruhi perilaku sehat anak adalah
lingkungan sekolah, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Kunci
pendidikan kesehatan di sekolah adalah guru, oleh karena itu perilaku guru harus
dikondisikan dalam perilaku sehat. Perilaku sehat dapat terbentuk salah satunya
dengan pelatihan. Pelatihan merupakan salah satu sarana meningkatkan
pengetahuan. Pelatihan disesuaikan dengan karakter pembelajar yaitu dewasa,
sehingga pelatihan kesehatan gigi dilakukan dengan pendekatan andragogy. Perilaku
yang sehat tercipta karena seseorang memiliki pengetahuan yang cukup untuk
memahami cara menjaga kesehatan dan mampu mengaplikasikan pengetahuan
tersebut.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan pengetahuan dan
keterampilan dasar kesehatan gigi dan mulut pada guru (wali kelas dan pembina
UKS) sekolah dasar di Kabupaten Sidoarjo (Jawa Timur) sebelum dan sesudah
mendapatkan pelatihan tentang kesehatan gigi dengan pendekatan andragogy.
Pretest dan posttest dilakukan untuk mengukur perubahan tingkat pengetahuan dan
keterampilan mengenai kesehatan gigi dan mulut sebelum dan setelah pelatihan.
Metode penelitian ini menggunakan quasi eksperimen. Desain penelitian
ini adalah pre post control group design, karena penelitian ini terdiri dari kelompok
perlakuan maupun kelompok kontrol yang diberikan kuesioner baik sebelum
intervensi (pretest) dan setelah intervensi (posttest). Pengambilan sampel dilakukan
dengan menggunakan teknik simple random sampling dengan jumlah sampel
sebanyak 43 orang. Kuesioner digunakan untuk pengumpulan data dan analisis
dilakukan dengan menggunakan paired-samples t test.
Hasil penelitian yaitu pengetahuan dan keterampilan pada kelompok
perlakuan sebelum dan sesudah intervensi (pelatihan kesehatan gigi dan mulut
dengan pendekatan andragogy) memiliki nilai P value <0,05, sehingga dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata pengetahuan dan keterampilan pada
kelompok perlakuan sebelum dan sesudah intervensi. Perbedaan tersebut berupa
peningkatan nilai rata-rata pengetahuan dan keterampilan.
Kesimpulan pada penelitian adalah pengetahuan dan keterampilan pada
kelompok responden (guru) yang melakukan pelatihan dengan pendekatan
andragogy lebih baik daripada kelompok responden (guru) yang tidak melakukan
pelatihan dengan pendekatan andragogy. |
---|