HAK MEMILIH ANGGOTA TENTARA NASIONAL INDONESIA DAN ANGGOTA KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA DALAM PERSPEKTIF HAK ASASI MANUSIA PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NO. 22/PUU-XII/2014

Tesis ini berjudul “Hak Memilih Anggota TNI dan Anggota POLRI dalam Perspektif HAM Pascaputusan Mahkamah Konstitusi No.22/PUU-XII/2014”. Isu Hukum yang diangkat dalam penelitian ini adalah ratio decidendi Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 22/PUU-XII/2014 tentang Pengujian Undang-Undang Nomor 42 Tahu...

وصف كامل

محفوظ في:
التفاصيل البيبلوغرافية
المؤلف الرئيسي: IGNATIUS ARGA NUSWANTORO, 031314153039
التنسيق: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
اللغة:Indonesian
Indonesian
منشور في: 2016
الموضوعات:
الوصول للمادة أونلاين:http://repository.unair.ac.id/49692/1/ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/49692/2/THP.10-16%20Nus%20a.pdf
http://repository.unair.ac.id/49692/
http://lib.unair.ac.id
الوسوم: إضافة وسم
لا توجد وسوم, كن أول من يضع وسما على هذه التسجيلة!
id id-langga.49692
record_format dspace
spelling id-langga.496922016-12-20T20:41:39Z http://repository.unair.ac.id/49692/ HAK MEMILIH ANGGOTA TENTARA NASIONAL INDONESIA DAN ANGGOTA KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA DALAM PERSPEKTIF HAK ASASI MANUSIA PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NO. 22/PUU-XII/2014 IGNATIUS ARGA NUSWANTORO, 031314153039 K7585-7595 Social legislation Tesis ini berjudul “Hak Memilih Anggota TNI dan Anggota POLRI dalam Perspektif HAM Pascaputusan Mahkamah Konstitusi No.22/PUU-XII/2014”. Isu Hukum yang diangkat dalam penelitian ini adalah ratio decidendi Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 22/PUU-XII/2014 tentang Pengujian Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, dan Akibat Hukum Putusan Mahkamah Konstitusi terkait dengan Hak Memilih anggota TNI dan anggota POLRI. Penelitian ini adalah penelitian hukum, dengan menggunakan pendekatan kasus (case approach), pendekatan perundang-undangan (statute approach), pendekatan konseptual (conceptual approach). Hasil dari penelitian ini adalah (1) Dalam pandangannya Mahkamah Konstitusi mengakui adanya dua karakter umum Hak Asasi Manusia, yaitu yang berkarakter Non-Derogable right dan Derogable right. Mahkamah Konstitusi menyatakan UUD 1945 juga memiliki semangatnya sendiri dalam mengatur kedua karakter tersebut, bab XA tentang HAM berprinsip bahwa segala hak asasi tetap dapat dibatasi sepanjang sesuai dengan rumusan Pasal 28J Ayat (2). hal itu pula yang menjadi dasar ratio decidendi MK dalam putusan terkait pembatasan hak memilih anggota TNI & anggota POLRI. (2) Bahwa pembatasan terhadap hak memilih juga sesuai dengan konstruksi sejarah sistem hukum Indonesia, termasuk dengan pemaknaan redaksional yang membahas pembatasan dalam undang-undang TNI dan POLRI. (3) Akibat Hukum Putusan MK tersebut antara lain: (i) frasa „Tahun 2009‟ harus dimaknai „tahun 2014. Atas hal tersebut anggota TNI & POLRI tidak dapat menggunakan hak memilihnya dalam pilpres 2014 sehingga TNI & POLRI kembali ke peran strategis pertahanan dan keamanan; (ii) pembentuk undang-undang harus menjadikan isu hak memilih bagi anggota TNI-POLRI sebagai agenda serius di parlemen. (4) Pembentuk undang-undang memegang pilihan kebijakan dalam penyusunan produk hukum perundang-undangan, termasuk pembatasan hak memilih yang perlu dirumuskan alternatif konstruksi pengaturannya, baik itu menghidupkan hak memilih atau justru menghapuskannya secara permanen sebagai bagian dari memberikan kepastian hukum dan mengembalikan TNI-POLRI kepada fungsi strategisnya. Penelitian ini merekomendasikan, seyogyanya MK dalam memutuskan sebuah perkara yang memiliki titik singgung dengan HAM akan tetap berprinsip bahwa segala Hak Asasi tetap dapat dibatasi kecuali dinyatakan sebaliknya dalam UUD, TNI-POLRI sebagai institusi perlu secara sadar berposisi netral sebagai alat negara yang berfungsi sebagai elemen pertahanan dan keamanan, kemudian DPR perlu menentuksn pilihan kebijakan alternatif konstruksi pengaturan pembatasan hak memilih bagi anggota TNI-POLRI berdasarkan kewenangannya. 2016 Thesis NonPeerReviewed text id http://repository.unair.ac.id/49692/1/ABSTRAK.pdf text id http://repository.unair.ac.id/49692/2/THP.10-16%20Nus%20a.pdf IGNATIUS ARGA NUSWANTORO, 031314153039 (2016) HAK MEMILIH ANGGOTA TENTARA NASIONAL INDONESIA DAN ANGGOTA KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA DALAM PERSPEKTIF HAK ASASI MANUSIA PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NO. 22/PUU-XII/2014. Thesis thesis, Universitas Airlangga. http://lib.unair.ac.id
institution Universitas Airlangga
building Universitas Airlangga Library
country Indonesia
collection UNAIR Repository
language Indonesian
Indonesian
topic K7585-7595 Social legislation
spellingShingle K7585-7595 Social legislation
IGNATIUS ARGA NUSWANTORO, 031314153039
HAK MEMILIH ANGGOTA TENTARA NASIONAL INDONESIA DAN ANGGOTA KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA DALAM PERSPEKTIF HAK ASASI MANUSIA PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NO. 22/PUU-XII/2014
description Tesis ini berjudul “Hak Memilih Anggota TNI dan Anggota POLRI dalam Perspektif HAM Pascaputusan Mahkamah Konstitusi No.22/PUU-XII/2014”. Isu Hukum yang diangkat dalam penelitian ini adalah ratio decidendi Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 22/PUU-XII/2014 tentang Pengujian Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, dan Akibat Hukum Putusan Mahkamah Konstitusi terkait dengan Hak Memilih anggota TNI dan anggota POLRI. Penelitian ini adalah penelitian hukum, dengan menggunakan pendekatan kasus (case approach), pendekatan perundang-undangan (statute approach), pendekatan konseptual (conceptual approach). Hasil dari penelitian ini adalah (1) Dalam pandangannya Mahkamah Konstitusi mengakui adanya dua karakter umum Hak Asasi Manusia, yaitu yang berkarakter Non-Derogable right dan Derogable right. Mahkamah Konstitusi menyatakan UUD 1945 juga memiliki semangatnya sendiri dalam mengatur kedua karakter tersebut, bab XA tentang HAM berprinsip bahwa segala hak asasi tetap dapat dibatasi sepanjang sesuai dengan rumusan Pasal 28J Ayat (2). hal itu pula yang menjadi dasar ratio decidendi MK dalam putusan terkait pembatasan hak memilih anggota TNI & anggota POLRI. (2) Bahwa pembatasan terhadap hak memilih juga sesuai dengan konstruksi sejarah sistem hukum Indonesia, termasuk dengan pemaknaan redaksional yang membahas pembatasan dalam undang-undang TNI dan POLRI. (3) Akibat Hukum Putusan MK tersebut antara lain: (i) frasa „Tahun 2009‟ harus dimaknai „tahun 2014. Atas hal tersebut anggota TNI & POLRI tidak dapat menggunakan hak memilihnya dalam pilpres 2014 sehingga TNI & POLRI kembali ke peran strategis pertahanan dan keamanan; (ii) pembentuk undang-undang harus menjadikan isu hak memilih bagi anggota TNI-POLRI sebagai agenda serius di parlemen. (4) Pembentuk undang-undang memegang pilihan kebijakan dalam penyusunan produk hukum perundang-undangan, termasuk pembatasan hak memilih yang perlu dirumuskan alternatif konstruksi pengaturannya, baik itu menghidupkan hak memilih atau justru menghapuskannya secara permanen sebagai bagian dari memberikan kepastian hukum dan mengembalikan TNI-POLRI kepada fungsi strategisnya. Penelitian ini merekomendasikan, seyogyanya MK dalam memutuskan sebuah perkara yang memiliki titik singgung dengan HAM akan tetap berprinsip bahwa segala Hak Asasi tetap dapat dibatasi kecuali dinyatakan sebaliknya dalam UUD, TNI-POLRI sebagai institusi perlu secara sadar berposisi netral sebagai alat negara yang berfungsi sebagai elemen pertahanan dan keamanan, kemudian DPR perlu menentuksn pilihan kebijakan alternatif konstruksi pengaturan pembatasan hak memilih bagi anggota TNI-POLRI berdasarkan kewenangannya.
format Theses and Dissertations
NonPeerReviewed
author IGNATIUS ARGA NUSWANTORO, 031314153039
author_facet IGNATIUS ARGA NUSWANTORO, 031314153039
author_sort IGNATIUS ARGA NUSWANTORO, 031314153039
title HAK MEMILIH ANGGOTA TENTARA NASIONAL INDONESIA DAN ANGGOTA KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA DALAM PERSPEKTIF HAK ASASI MANUSIA PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NO. 22/PUU-XII/2014
title_short HAK MEMILIH ANGGOTA TENTARA NASIONAL INDONESIA DAN ANGGOTA KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA DALAM PERSPEKTIF HAK ASASI MANUSIA PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NO. 22/PUU-XII/2014
title_full HAK MEMILIH ANGGOTA TENTARA NASIONAL INDONESIA DAN ANGGOTA KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA DALAM PERSPEKTIF HAK ASASI MANUSIA PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NO. 22/PUU-XII/2014
title_fullStr HAK MEMILIH ANGGOTA TENTARA NASIONAL INDONESIA DAN ANGGOTA KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA DALAM PERSPEKTIF HAK ASASI MANUSIA PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NO. 22/PUU-XII/2014
title_full_unstemmed HAK MEMILIH ANGGOTA TENTARA NASIONAL INDONESIA DAN ANGGOTA KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA DALAM PERSPEKTIF HAK ASASI MANUSIA PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NO. 22/PUU-XII/2014
title_sort hak memilih anggota tentara nasional indonesia dan anggota kepolisian republik indonesia dalam perspektif hak asasi manusia pasca putusan mahkamah konstitusi no. 22/puu-xii/2014
publishDate 2016
url http://repository.unair.ac.id/49692/1/ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/49692/2/THP.10-16%20Nus%20a.pdf
http://repository.unair.ac.id/49692/
http://lib.unair.ac.id
_version_ 1681146226391646208