EFEKTIVITAS PENERAPAN GLOBALLY HARMONIZED SYSTEM (GHS) TERHADAP KECELAKAAN KERJA DI PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR
Keberadaan Globally Harmonized System (GHS) di dunia tidak terlepas dari adanya unsur risiko dan bahaya dari bahan kimia yang digunakan baik terhadap manusia maupun bagi lingkungan sekitarnya. Penerapan GHS di Indonesia akan memberikan berbagai keuntungan bagi berbagai sektor perindustrian teruta...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
Language: | Indonesian Indonesian |
Published: |
2016
|
Subjects: | |
Online Access: | http://repository.unair.ac.id/45734/1/ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/45734/13/FKM.%20267-16%20Wid%20e.pdf http://repository.unair.ac.id/45734/ http://lib.unair.ac.id |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Keberadaan Globally Harmonized System (GHS) di dunia tidak terlepas dari
adanya unsur risiko dan bahaya dari bahan kimia yang digunakan baik terhadap
manusia maupun bagi lingkungan sekitarnya. Penerapan GHS di Indonesia akan
memberikan berbagai keuntungan bagi berbagai sektor perindustrian terutama
pada industri yang memiliki berbagai bahan kimia dalam berbagai prosesnya. PT.
Pupuk Kalimantan Timur merupakan perusahaan yang dalam proses dan hasil
produksinya menggunakan berbagai macam bahan kimia sebagai bahan baku
produksinya. PT. Pupuk Kalimantan Timur menerapkan GHS pada tahun 2010
sesuai dengan keluarnya Peraturan Menteri Perindustrian Nomor
87/MIND/PER/9/2009 tentang Sistem Harmonisasi Global Klasifikasi dan Label
Pada Bahan Kimia. Efektivitas penerapan Globally Harmonized System terhadap
kecelakan kerja akibat bahan kimia merupakan tujuan umum dari penelitian ini.
Penelitian ini bersifat deskriptif. Data diperoleh dari observasi dan
wawancara kepada sejumlah tenaga kerja diantaranya adalah staff P2K3 1 orang,
tenaga kerja di gudang bahan kimia sebanyak 2 orang, safety officer sebanyak 7
orang, dan tenaga kerja bagian operasi pabrik sebanyak 45 orang untuk
mengetahui kecelakaan kerja akibat bahan kimia yang pernah terjadi pada periode
sebelum penerapan GHS (2005-2009) dan sesudah penerapan GHS (2010-2014).
Data dianalisis secara deskriptif dan diolah dengan menggunakan tabulasi dan
frekuensi serta dianalisis dengan rumus statistik berupa FR dan STS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT. Pupuk Kalimantan Timur dalam
penerapan GHS termasuk dalam kategori baik (70,08%). Sedangkan perhitungan
statistik kecelakaan akibat bahan kimia menunjukkan bahwa STS pada periode
sesudah penerapan GHS (2010-2014) lebih stabil yaitu diantara +2,00 dan -2,00
dibandingkan dengan STS pada periode sebelum penerapan yang mendapat STS
+2,8 pada tahun 2007.
Pentingnya kesadaran untuk memperhatikan peraturan dan standar
operasional yang berlaku dan pemeliharaan pada mesin pabrik secara rutin, yang
didukung oleh manajeman merupakan kunci utama agar penerapan GHS di PT.
Pupuk Kalimantan Timur berjalan efektif sehingga kecelakaan kerja dapat
dicegah. |
---|