BENTUK-BENTUK SERTA MOTIVASI KEJAHATAN YANG DILAKUKAN OLEH WANITA DI SURABAYA

Kejahatan dilakukan baik oleh laki-laki maupun oleh wanita. Kejahatan yang dilakukan oleh wanita nampaknya belum banyak mendapat perhatian dari masyarakat. Hukum pidana yang selama ini menjadi salah satu sarana untuk menanggulangi kejahatan tidak membedakan antara kejahatan yang dilakukan oleh wanit...

وصف كامل

محفوظ في:
التفاصيل البيبلوغرافية
المؤلف الرئيسي: Shoím Hidayat, dr.
التنسيق: Other NonPeerReviewed
اللغة:Indonesian
Indonesian
منشور في: UNIVERSITAS AIRLANGGA 1990
الموضوعات:
الوصول للمادة أونلاين:http://repository.unair.ac.id/43886/1/gdlhub-gdl-res-2014-samperanda-35456-3.-ringk--.pdf
http://repository.unair.ac.id/43886/2/26.pdf
http://repository.unair.ac.id/43886/
http://lib.unair.ac.id
الوسوم: إضافة وسم
لا توجد وسوم, كن أول من يضع وسما على هذه التسجيلة!
المؤسسة: Universitas Airlangga
اللغة: Indonesian
Indonesian
id id-langga.43886
record_format dspace
spelling id-langga.438862016-10-03T11:53:50Z http://repository.unair.ac.id/43886/ BENTUK-BENTUK SERTA MOTIVASI KEJAHATAN YANG DILAKUKAN OLEH WANITA DI SURABAYA Shoím Hidayat, dr. K5015.4-5350 Criminal law Kejahatan dilakukan baik oleh laki-laki maupun oleh wanita. Kejahatan yang dilakukan oleh wanita nampaknya belum banyak mendapat perhatian dari masyarakat. Hukum pidana yang selama ini menjadi salah satu sarana untuk menanggulangi kejahatan tidak membedakan antara kejahatan yang dilakukan oleh wanita dengan kejahatan yang dilakukan oleh laki-laki. Sebahagian terbesar dari rumusan di dalam Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) menggunakan istilah barang siapa, untuk melukiskan orang yang melakukan kejahatan. Hal ini menunjukkan tidak adanya perbedaan antara pelaku wanita dan laki-laki dalam setiap kejahatan. Berangkat dari latar belakang tersebut di atas, dirumuskanlah permasalahan penelitian sebagai berikut: 1.kejahatan-kejahatan apa saja yang dilakukan oleh wanita ? 2.apa alasan atau motivasi yang mendorong seorang wanita untuk melakukan kejahatan? Penelitian ini dilakukan di Surabaya. Hal ini dikarenakan Surabaya dianggap sebagai kota besar yang mempunyai permasalahan yang berkaitan dengan kejahatan yang dilakukan oleh wanita. Data dikumpulkan dengan teknik studi dokumen dengan membaca Berita Acara Pemeriksaan Kepolisian. Di samping data dari kepolisian diambil pula data dari PN Surabaya dengan menggunakan teknik studi dokumen. Data diambil secara purposive karena kesulitan teknis untuk mendapatkan seluruh berkas yang pernah ditangani oleh kepolisian di jajaran Kepolisian Wilayah Kota Besar Surabaya. Dalam hal ini diusahakan untuk mendapatkan data kejahatan yang pelakunya wanita dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Dalam penelitian ini pendekatan masalah yang digunakan adalah pendekatan yiridis-sosio-kriminologis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 1990 paling sedikit perkara yang pelakunya wanita, yaitu 32 perkara. Dari 32 perkara, sebanyak 29 perkara pelakunya dijatuhi pidana penjara dan 3 perkara, pelakunya dijatuhi pidana denda. Tahun 1991, angka kejahatan merambat naik menjadi 97 perkara dimana 37 perkara yang pelakunya dipidana penjara dan 60 perkara yang pelakunya dijatuhi pidana denda. Pada tahun berikutnya, tahun 1992 angka tersebut melonjak menjadi 143 perkara, dimana 52 perkara yang pelakunya dipidana penjara dan 91 perkara yang pelakunya dijatuhi pidana denda. UNIVERSITAS AIRLANGGA 1990 Other NonPeerReviewed text id http://repository.unair.ac.id/43886/1/gdlhub-gdl-res-2014-samperanda-35456-3.-ringk--.pdf text id http://repository.unair.ac.id/43886/2/26.pdf Shoím Hidayat, dr. (1990) BENTUK-BENTUK SERTA MOTIVASI KEJAHATAN YANG DILAKUKAN OLEH WANITA DI SURABAYA. UNIVERSITAS AIRLANGGA. (Unpublished) http://lib.unair.ac.id 34
institution Universitas Airlangga
building Universitas Airlangga Library
country Indonesia
collection UNAIR Repository
language Indonesian
Indonesian
topic K5015.4-5350 Criminal law
spellingShingle K5015.4-5350 Criminal law
Shoím Hidayat, dr.
BENTUK-BENTUK SERTA MOTIVASI KEJAHATAN YANG DILAKUKAN OLEH WANITA DI SURABAYA
description Kejahatan dilakukan baik oleh laki-laki maupun oleh wanita. Kejahatan yang dilakukan oleh wanita nampaknya belum banyak mendapat perhatian dari masyarakat. Hukum pidana yang selama ini menjadi salah satu sarana untuk menanggulangi kejahatan tidak membedakan antara kejahatan yang dilakukan oleh wanita dengan kejahatan yang dilakukan oleh laki-laki. Sebahagian terbesar dari rumusan di dalam Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) menggunakan istilah barang siapa, untuk melukiskan orang yang melakukan kejahatan. Hal ini menunjukkan tidak adanya perbedaan antara pelaku wanita dan laki-laki dalam setiap kejahatan. Berangkat dari latar belakang tersebut di atas, dirumuskanlah permasalahan penelitian sebagai berikut: 1.kejahatan-kejahatan apa saja yang dilakukan oleh wanita ? 2.apa alasan atau motivasi yang mendorong seorang wanita untuk melakukan kejahatan? Penelitian ini dilakukan di Surabaya. Hal ini dikarenakan Surabaya dianggap sebagai kota besar yang mempunyai permasalahan yang berkaitan dengan kejahatan yang dilakukan oleh wanita. Data dikumpulkan dengan teknik studi dokumen dengan membaca Berita Acara Pemeriksaan Kepolisian. Di samping data dari kepolisian diambil pula data dari PN Surabaya dengan menggunakan teknik studi dokumen. Data diambil secara purposive karena kesulitan teknis untuk mendapatkan seluruh berkas yang pernah ditangani oleh kepolisian di jajaran Kepolisian Wilayah Kota Besar Surabaya. Dalam hal ini diusahakan untuk mendapatkan data kejahatan yang pelakunya wanita dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Dalam penelitian ini pendekatan masalah yang digunakan adalah pendekatan yiridis-sosio-kriminologis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 1990 paling sedikit perkara yang pelakunya wanita, yaitu 32 perkara. Dari 32 perkara, sebanyak 29 perkara pelakunya dijatuhi pidana penjara dan 3 perkara, pelakunya dijatuhi pidana denda. Tahun 1991, angka kejahatan merambat naik menjadi 97 perkara dimana 37 perkara yang pelakunya dipidana penjara dan 60 perkara yang pelakunya dijatuhi pidana denda. Pada tahun berikutnya, tahun 1992 angka tersebut melonjak menjadi 143 perkara, dimana 52 perkara yang pelakunya dipidana penjara dan 91 perkara yang pelakunya dijatuhi pidana denda.
format Other
NonPeerReviewed
author Shoím Hidayat, dr.
author_facet Shoím Hidayat, dr.
author_sort Shoím Hidayat, dr.
title BENTUK-BENTUK SERTA MOTIVASI KEJAHATAN YANG DILAKUKAN OLEH WANITA DI SURABAYA
title_short BENTUK-BENTUK SERTA MOTIVASI KEJAHATAN YANG DILAKUKAN OLEH WANITA DI SURABAYA
title_full BENTUK-BENTUK SERTA MOTIVASI KEJAHATAN YANG DILAKUKAN OLEH WANITA DI SURABAYA
title_fullStr BENTUK-BENTUK SERTA MOTIVASI KEJAHATAN YANG DILAKUKAN OLEH WANITA DI SURABAYA
title_full_unstemmed BENTUK-BENTUK SERTA MOTIVASI KEJAHATAN YANG DILAKUKAN OLEH WANITA DI SURABAYA
title_sort bentuk-bentuk serta motivasi kejahatan yang dilakukan oleh wanita di surabaya
publisher UNIVERSITAS AIRLANGGA
publishDate 1990
url http://repository.unair.ac.id/43886/1/gdlhub-gdl-res-2014-samperanda-35456-3.-ringk--.pdf
http://repository.unair.ac.id/43886/2/26.pdf
http://repository.unair.ac.id/43886/
http://lib.unair.ac.id
_version_ 1681145300532592640