UPAYA TIONGKOK DALAM MENGHADAPI ISU LAND-GRABBING PADA KERJASAMA INVESTASI AGRIKULTUR TIONGKOK-MOZAMBIK TAHUN 2009-2012
Sejak tahun 2003, Tiongkok secara aktif melakukan investasi dalam sektor agrikultur Mozambik. Pada tahun 2006, seorang peneliti bernama Loro Horta, menerbitkan tulisan tentang land-grabbing di Mozambik yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan agrikultur Tiongkok. Isu land-grabbing kemudian berk...
Saved in:
主要作者: | |
---|---|
格式: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
語言: | Indonesian Indonesian |
出版: |
2016
|
主題: | |
在線閱讀: | http://repository.unair.ac.id/41364/1/ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/41364/2/FIS.HI.109-16%20Bas%20u.pdf http://repository.unair.ac.id/41364/ http://lib.unair.ac.id |
標簽: |
添加標簽
沒有標簽, 成為第一個標記此記錄!
|
總結: | Sejak tahun 2003, Tiongkok secara aktif melakukan investasi dalam sektor
agrikultur Mozambik. Pada tahun 2006, seorang peneliti bernama Loro Horta,
menerbitkan tulisan tentang land-grabbing di Mozambik yang dilakukan oleh
perusahaan-perusahaan agrikultur Tiongkok. Isu land-grabbing kemudian
berkembang dan mencapai puncak pada tahun 2008, hingga muncul stigma bahwa
Tiongkok melakukan land-grabbing di Mozambik. Isu ini menyebar dari tataran
internasional, hingga pada masyarakat Mozambik. Petani-petani Mozambik
khawatir apabila investasi Tiongkok di sektor agrikultur Mozambik akan
mengancam eksistensi petani lokal Mozambik. Sedangkan, Tiongkok
berkepentingan untuk memberikan citra positif di mata dunia internasional dalam
kaitan investasi Tiongkok di Mozambik sekaligus untuk menjaga hubungan baik
dengan pemerintah Mozambik. Untuk menghadapi hal itu, Tiongkok melakukan
soft-diplomacy di Mozambik dengan pendekatan soft power with Chinese
Characteristic dan Charm Offensive Strategy. Yang mengedepankan pada
peningkatan kerjasama sektor agrikultur dan sektor publik serta memuat prinsip
win-win cooperation, non-interference, dan non-threatening. |
---|