POTENSI EKSTRAK KELAKAI (Stenochlaena palustris (Burm.f) Bedd) TERHADAP KADAR TNF-α dan IL-10 PADA MENCIT BALB/c YANG DIINFEKSI Plasmodium berghei ANKA
Malaria masih menjadi masalah kesehatan utama di dunia. Sitokin pro-inflamasi seperti TNF-α meningkat pada malaria berat. Sitokin anti-inflamasi, seperti IL-10 memiliki peran untuk melindungi terjadinya kerusakan. Keseimbangan antara produksi sitokin pro dan antiinflamasi mempengaruhi sistem pert...
محفوظ في:
المؤلف الرئيسي: | |
---|---|
التنسيق: | Theses and Dissertations NonPeerReviewed |
اللغة: | Indonesian English |
منشور في: |
2016
|
الموضوعات: | |
الوصول للمادة أونلاين: | http://repository.unair.ac.id/39706/19/93.%2039706.pdf http://repository.unair.ac.id/39706/25/94.%2039706-ilovepdf-compressed.pdf http://repository.unair.ac.id/39706/ http://lib.unair.ac.id |
الوسوم: |
إضافة وسم
لا توجد وسوم, كن أول من يضع وسما على هذه التسجيلة!
|
المؤسسة: | Universitas Airlangga |
اللغة: | Indonesian English |
الملخص: | Malaria masih menjadi masalah kesehatan utama di dunia. Sitokin pro-inflamasi seperti
TNF-α meningkat pada malaria berat. Sitokin anti-inflamasi, seperti IL-10 memiliki peran
untuk melindungi terjadinya kerusakan. Keseimbangan antara produksi sitokin pro dan antiinflamasi
mempengaruhi sistem pertahanan tubuh sebagai sesuatu yang penting untuk
resolusi berbagai kondisi patologis. Di Kalimantan Selatan, tanaman kelakai digunakan
untuk mengobati demam dan penyakit infeksi. Kelakai mengandung senyawa-senyawa
bioaktif antara lain flavonoid, steroid, dan alkaloid yang dilaporkan memiliki banyak efek
biologis, termasuk aktivitas anti-inflamasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
potensi ekstrak kelakai terhadap kadar TNF-α pada mencit BALB/s yang diinfeksi P. berghei
ANKA. Penelitian ini merupakan studi eksperimental murni dengan Posttest-only with
Control Group Design. Kelompok perlakuan dibagi menjadi 8 kelompok. Dua kelompok
mendapat ekstrak kelakai per oral 10 mg/kg BB dan 100 mg/kg BB. Empat kelompok
mendapat ekstrak kelakai per oral 10 mg/kg BB dan 100 mg/kg BB 3 jam setelah infeksi dan
pada saat parasitemia mencapai 15-20%. Kontrol negatif tidak mendapat ekstrak kelakai dan
infeksi parasit. Kontrol positif mendapat infeksi parasit. Perlakuan diberikan selama 4 hari.
Sampel darah diambil 24 jam setelah perlakuan terakhir. Kadar TNF-α dan IL-10 diukur
dengan ELISA metode sandwich. Data dianalisa dengan tes Games Howell, dengan tingkat
kepercayaan 95%. Terdapat perbedaan bermakna antar kelompok perlakuan, nilai p = 0,000
(p<0,05). Ekstrak kelakai berpotensi menghambat produksi TNF-α pada kelompok
Pb + EK10 5 hari (p = 0,005). |
---|