Asuhan Keperawatan Gerontik pada Klien Arthritis Gout dengan Diagnosa Keperawatan Gangguan Mobilitas Fisik di UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha Pasuruan

• المؤلف الرئيسي: Handayani
• التنسيق: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
• اللغة: Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian; Indonesian
• منشور في: 2021
• الموضوعات: RT Nursing
• الوصول للمادة أونلاين: https://repository.unair.ac.id/112188/1/1.%20HALAMAN%20JUDUL%20.pdf; https://repository.unair.ac.id/112188/2/2.%20DAFTAR%20ISI.pdf; https://repository.unair.ac.id/112188/3/3.%20ABSTRAK.pdf; https://repository.unair.ac.id/112188/4/4.%20BAB%201%20PENDAHULUAN.pdf; https://repository.unair.ac.id/112188/5/5.%20BAB%202%20TINJAUAN%20PUSTAKA.pdf; https://repository.unair.ac.id/112188/6/6.%20BAB%203%20METODE%20PENELITIAN.pdf; https://repository.unair.ac.id/112188/7/7.%20BAB%204%20HASIL%20DAN%20PEMBAHASAN%20HASIL.pdf; https://repository.unair.ac.id/112188/8/8.%20BAB%205%20PENUTUP.pdf; https://repository.unair.ac.id/112188/9/9.%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf; https://repository.unair.ac.id/112188/10/10.%20LAMPIRAN%20.pdf; https://repository.unair.ac.id/112188/11/Pernyataan%20Kesediaan%20Publikasi.pdf; https://repository.unair.ac.id/112188/; http://www.lib.unair.ac.id
• المؤسسة: Universitas Airlangga

Pendahuluan : Gangguan mobilitas fisik merupakan suatu keadaan dimana tubuh mengalami keterbatasan atau tidak dapat bergerak dengan baik. Kondisi ini dapat menyebabkan kesulitan dalam melakukan aktifitas sehari – hari. Salah satu penyakit yang dapat mengganggu mobilitas fisik pada lansia adalah Arthritis Gout yang dapat menyebabkan kekakuan sendi, nyeri sendi, dan peradangan. Pada kondisi parah dapat menyebabkan tidak bisa berjalan, persendian menjadi sangat nyeri saat digerakkan, dan persendian mengalami kerusakan. Dari data poliklinik UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha Pasuruan mengalami peningkatan kasus Arthritis Gout. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melaksanakan Asuhan Keperawatan Gerontik pada klien Arthritis Gout dengan diagnosa keperawatan Gangguan Mobilitas Fisik di UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha Pasuruan. Metode : Peneliti menggunakan metode studi kasus pendekatan deskriptif untuk mengetahui masalah keperawatan yang ada pada klien Arthritis Gout dengan Gangguan Mobilitas Fisik. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dan studi dokumentasi. Hasil : Asuhan keperawatan terdiri dari 5 tahapan yaitu tahap pengkajian terdapat kesesuaian, penegakan diagnosa keperawatan terdapat kesenjangan, intervensi (perencanaan) dan implementasi (pelaksanaan) keperawatan sudah sesuai dengan teori, Implementasi keperawatan yang dilakukan pada ketiga klien selama 3 kali kunjungan dengan mengajarkan latihan rentang gerak ROM, memantau tanda – tanda vital sebelum dan sesudah melakukan latihan, dan melakukan evaluasi respon klien dan pada tahap evaluasi hasil menunjukan gangguan mobilitas fisik belum teratasi. Hal ini dikarenakan implementasi keperawatan pada penderita arthritis gout tidak bisa dilakukan dengan waktu yang singkat dan memerlukan kolaborasi dengan tim medis lain untuk mengatasi atau mengontrol kadar asam urat dalam darah, diet, dan mengontrol rasa nyeri. Diskusi : Kerjasama antar tim kesehatan dan klien sangat diperlukan untuk keberhasilan asuhan keperawatan pada klien Arthritis Gout dengan Gangguan Mobilitas Fisik. Dan diharapkan klien melakukan latihan ROM yang telah diajarkan secara mandiri dengan teratur sehingga dapat meningkatkan kekuatan otot dan meningkatkan rentang gerak klien.