Ekspresi mRNA Interleukin-IO (IL-10) Dan Reseptor Interleukin-I0 (IL-10R) Dalam Kaitannya Dengan Patogenesis Malaria Berat Pada Mencit Strain BALB/C Yang Diinfeksi Plasmodium Yoelii 7XL
Malaria merupakan penyakit parasit yang penting. Pada tahun 2010, terdapat 216 juta kasus malaria dan 655 ribu kematian di dunia, terutama pada anak-anak yang tinggal di Afrika. Sampai saat ini, malaria masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia Malaria disebabkan oleh spesies parasit dari genus...
Saved in:
Summary: | Malaria merupakan penyakit parasit yang penting. Pada tahun 2010, terdapat 216 juta kasus malaria dan 655 ribu kematian di dunia, terutama pada anak-anak yang tinggal di Afrika. Sampai saat ini, malaria masih menjadi masalah kesehatan di
Indonesia Malaria disebabkan oleh spesies parasit dari genus Plasmodium yang menginfeksi manusia.
F enotip klinis infeksi malaria sangat bervariasi, mulai dari demam ringan hingga penyakit yang mengancam jiwa seperti anemi berat. asidosis. dan end-organ failure. Keseluruhan pola penyakit dipengaruhi oleh umur,reaksi imun yang pernah
dialami hospes, dan antigenisitas parasit.
Sebagian besar patologi infeksi malaria disebabkan oleh respon inflamasi yang berlebihan terhadap parasit. Sitokin regulatori interleukin-IO (IL-IO) berperan penting mengontrol inflamasi selama infeksi malaria dan memberikan proteksi terhadap imunopatologi, tetapi dapat mengurangi efektivitas mekanisme imun lainnya dalam mengeliminasi parasit, sehingga perlu pemahaman mengenai peran IL-IO dalam kaitannya dengan patogenesis malaria berat. Telah ditemukan keterlibatan IL-IO
dalam pencegahan keparahan penyakit, meskipun masih menjadi bahan perdebatan.
Namun, kadar IL-io dan 1NFa yang tinggi juga dilaporkan pada kasus malaria berat dan dengan komplikasi serta kasus malaria pada anak dengan parasitemia yang tinggi. Kemungkinan jalur episode malaria berat dapat disebabkan oleh dua keadaan, yaitu produksi tinggi IL-IO pada fase awal dan atau kurangnya produksi IL-IO pada fase transisi menuju respon imun adaptif.
Limpa memiliki peran penting pada infeksi malaria, yaitu sebagai tempat klirens eritrosit terinfeksi, tempat utama erythropoiesis dan hematopoiesis dan tempat respon sel T dan B spesifIk patogen.
Karena terdapat keterbatasan penelitian malaria pada manusia, maka penelitian dengan hewan coba bermanfaaat. Model mencit dengan Plasmodium yoelii banyak digunakan sebagai hewan coba untuk mempelajari aspek molekular dan virulensi malaria, dan memberikan informasi penting tentang peran respon imun pada
proteksi dan patogenesis. Plasmodium yoelii 17XL menyebabkan infeksi letal pada mencit dengan mamfestasi anemia berat dan parasitemia yang meningkat cepat.
Pada infeksi malaria pada mencit, diketahui efek negatif dan efek protektif IL-10 terhadap respon inflamasi. Seluruh respon yang dimediasi IL-IO tergantung dari aktivasi sf AT3- yang dimediasi oleh kompleks reseptor pada permukaan sel-yang
terdiri dari dua rantai berbeda, yaitu IL-IORI(IL-IORa) dan IL-IOR2(IL-IORP). Efek antiinflamasi IL-IO membutuhkan sekuens tambahan pada rantai IL-IORa yaitu C terminal. IL-IOR dalam kaitannya terhadap IL-IO belum banyak diketahui dalam
patogenesis malaria |
---|