SENSITIVITY OF WELL SFACING AND FRACTURE HALF LENGTH INTO THE RECOVERY FACTOR IN SHALE GAS RESERVOIR.

Pada reservoir shale, sama seperti reservoir lainnya, bahwa diharapkan strategi untuk mencapai pendapatan yang optimal,sedini mungkin untuk meminimalkan hilangnya modal atau cadangan. Pemahaman parameter yang mempengaruhi seperti jarak antar sumur adalah penting bagi pengoptimalan ekonomi pada reser...

وصف كامل

محفوظ في:
التفاصيل البيبلوغرافية
المؤلف الرئيسي: Prasetyo, Aditya
التنسيق: Final Project
اللغة:Indonesia
الموضوعات:
الوصول للمادة أونلاين:https://digilib.itb.ac.id/gdl/view/59284
الوسوم: إضافة وسم
لا توجد وسوم, كن أول من يضع وسما على هذه التسجيلة!
المؤسسة: Institut Teknologi Bandung
اللغة: Indonesia
الوصف
الملخص:Pada reservoir shale, sama seperti reservoir lainnya, bahwa diharapkan strategi untuk mencapai pendapatan yang optimal,sedini mungkin untuk meminimalkan hilangnya modal atau cadangan. Pemahaman parameter yang mempengaruhi seperti jarak antar sumur adalah penting bagi pengoptimalan ekonomi pada reservoirs non-konvensional. Saat ini teknologi terus meningkat maju dan mampu menghasilkan energi dari tempat-tempat yang sebelumnya tidak mungkin. Energi alternatif yang disebut energi non-konvensional. Shale Gas telah dikembangkan dengan baik di AS. Hal ini menunjukkan bahwa shale gas merupakan sumber energi yang penting energi non-konvensional selain energi konvensional seperti minyak dan gas. Ada dua hukum yang diterapkan dalam Shale Gas yaitu hukum Darcy dan hukum Fick. Seperti yang kita semua tahu bahwa kita menggunakan hanya hukum darcy di reservoir konvensional. Dalam Shale Gas kita menggunakan hukum darcy untuk aliran gas melalui fracture.. Sementara hukum Fick berlaku untuk aliran dari batuan matriks menuju fracture. Oleh karena itu dalam shale gas reservoir, terdapat gas serapan di samping gas yang berada di pori biasa (hukum darcy). Sehingga pada perhitungan Intial Gas In Place harus dilakukan dua perhitungan yaitu gas di dalam pori dan juga gas serapan. Juga dilakukan proses validasi nilai menggunakan perhitungan data produksi sumur untuk Initial Gas In Place Tugas akhir ini menyoroti pemodelan produksi untuk sensitivitas jarak antar sumur ataupun setengah panjang rekahan pada reservoir shale gas. Dimana nilai setengah panjang rekahan sangat berpengaruh pada hasil plateau dan pendapatan hidrokarbon. Kemudian pada jarak antar sumur memiliki kecenderungan menurun pada nilai panjang plateau namun terdapat nilai optimum pada pendapatan hidrokarbon. Pada tugas akhir ini juga dilakukan hubungan antar parameter untuk dapat dilakukan prediksi. Diharapkan dari pembahasan pada tugas akhir ini dapat dilakukan penelitian lebih lanjut untuk reservoir yang sebenernya pada keadaan yang lebih besar dan sifat yang heterogen.