PENENTUAN KARAKTERISTIK CURAH HUJAN MENGGUNAKAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA: Studi Kasus Curah Hujan di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kondisi geografis Daerah Istimewa Yogyakarta yang cukup beragam mulai dan pegunungan di bagian selatan (Gunung Kidul) dan bagian utara (Sleman) serta batas laut di bagian selatan menyebabkan variabilitas hujan yang tinggi di daerah ini. Untuk itu perlu dilakukan analisis yang dapat menentukan kelomp...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: , Putu Sudira
Format: Article NonPeerReviewed
Published: [Yogyakarta] : Lembaga Penelitian UGM 2000
Online Access:https://repository.ugm.ac.id/92347/
http://repository.ugm.ac.id/digitasi/index.php?module=cari_hasil_full&idbuku=131
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Kondisi geografis Daerah Istimewa Yogyakarta yang cukup beragam mulai dan pegunungan di bagian selatan (Gunung Kidul) dan bagian utara (Sleman) serta batas laut di bagian selatan menyebabkan variabilitas hujan yang tinggi di daerah ini. Untuk itu perlu dilakukan analisis yang dapat menentukan kelompok (klaster) stasiun hujan yang didasarkan atas kemiripan karakteristik hujan yang dimiliki oleh masing masing stasiun. Data hujan yang diperlukan untuk analisis tersebut adalah data hujan harian selama 15 tahun yang dikumpulkan dari 67 stasiun hujan yang tersebar tidak merata di empat Daerah Tingkat II yaitu : Kabupaten Gunung Kidul, Sleman, Kulon Progo dan Bantul. Analisis Komponen Utama (Principal Component Analysis) dipergunakan untuk menganalisis data dengan tujuan untuk menentukan kelompok stasiun yang mempunyai karakteristik yang mirip. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan derajat kemiripan 57-60% terdapat tujuh kelompok (klaster) stasiun hujan di Daerah Istimewa Yogyakarta.