Studi Alterasi Hidrotermal Endapan Timah Primer Prospek Burungmandi, Damar, Belitung Timur, Bangka Belitung Berdasarkan Analisis Analytical Spectral Devices (ASD), X-Ray Diffraction (XRD) dan Petrografi

Belitung merupakan “pulau timah” di Indonesia yang terletak pada bagian ujung selatan Sabuk Timah Asia Tenggara. Secara tektonik, Pulau Belitung berada pada zona kolisi yang mengakibatkan terbentuknya kompleks granit Tipe S dan mineralisasi timah. Mineralisasi timah memiliki kompleksitas zona alt...

全面介紹

Saved in:
書目詳細資料
Main Authors: Abbas, Rifqi, Setijadji, Lucas Donny, Nabawi, Nur Rochman
格式: Article PeerReviewed
語言:English
出版: Departemen Teknik Geologi 2018
主題:
在線閱讀:https://repository.ugm.ac.id/274811/1/Rifqi%20Abbas.pdf
https://repository.ugm.ac.id/274811/
標簽: 添加標簽
沒有標簽, 成為第一個標記此記錄!
實物特徵
總結:Belitung merupakan “pulau timah” di Indonesia yang terletak pada bagian ujung selatan Sabuk Timah Asia Tenggara. Secara tektonik, Pulau Belitung berada pada zona kolisi yang mengakibatkan terbentuknya kompleks granit Tipe S dan mineralisasi timah. Mineralisasi timah memiliki kompleksitas zona alterasi hidrotermal, dimana integrasi dari berbagai macam metode penelitian sangat diperlukan untuk membuat zona alterasi. Daerah penelitian berada pada Prospek Burungmandi, Kecamatan Damar, Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Bangka Belitung. Studi alterasi hidrotermal daerah penelitian dilakukan dengan pemetaan alterasi di lapangan serta didukung dengan analisis Analytical Spectral Devices (ASD), X-Ray Diffraction (XRD) dan petrografi. Analisis ASD dilakukan menggunakan alat portable ASD TerraSpec Halo Mineral Identifier dan dianalisis langsung melalui software, sedangkan XRD menggunakan analisis spektral secara manual. Hasil mineralogi alterasi hidrotermal pada ketiga metode tersebut menunjukkan keterkaitan, terutama pada mineral lempung jenis kaolinit, K-illit dan halloysitee. Kelompok mineral mika seperti muskovit, pirofilit dan phengite pada ASD dapat disejajarkan dengan mineral illit-mika pada XRD. Namun, ketidakakuratan muncul pada kumpulan mineral penciri greisen maupun silisifikasi seperti topaz, turmalin dan kuarsa sekunder. Mineral tersebut tidak hadir pada ASD dan hanya dijumpai pada pengamatan petrografi maupun XRD. Mineral hasil proses supergen seperti hematit, dan gutit dapat dijumpai pada semua analisis, kecuali ferrihydrite yang hanya muncul pada analisis ASD. Analisis ASD memiliki hasil yang cukup akurat pada kelompok mineral lempung, mika dan oksida, akan tetapi kurang efektif untuk mengidentifikasi kelompok mineral silika dan greisen. Integrasi ketiga metode tersebut dapat menentukan mineralogi dan zona alterasi daerah penelitain: Albitisasi (ortoklas+albit), greisen (kuarsa+muskovit+turmalin+topaz+flogopit+ serisit+pirofilit), silisifikasi (kuarsa+ illit+serisit) dan argilik (illit+kaolinit+halloysite+montmorilonit). Kata Kunci : mineralisasi timah, alterasi hidrotermal, prospek Burungmandi, petrografi, Analytical Spectral Devices (ASD), X-Ray Diffraction (XRD)