PERUBAHAN KANDUNGAN ASAM FITAT DAN AKTIVITAS FITASE PAI PEMBUATAN, PENYIMPANAN DAN PEMASAKAN TEMPE

Ringkasan Tempe dengan bahan baku kedelai varilas Forrest dibuat dengan modifikasi cara iradisional yang biasa dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Kedelai yang dipersiapkan diinokulasi dengan biakan murni Rhizopus oligosporus strain CT11K2 atau usar. Kedua jenis inokulum tersebut menghasilkan temp...

全面介紹

Saved in:
書目詳細資料
主要作者: Perpustakaan UGM, i-lib
格式: Article NonPeerReviewed
出版: [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada 1992
主題:
在線閱讀:https://repository.ugm.ac.id/20514/
http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=3365
標簽: 添加標簽
沒有標簽, 成為第一個標記此記錄!
機構: Universitas Gadjah Mada
實物特徵
總結:Ringkasan Tempe dengan bahan baku kedelai varilas Forrest dibuat dengan modifikasi cara iradisional yang biasa dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Kedelai yang dipersiapkan diinokulasi dengan biakan murni Rhizopus oligosporus strain CT11K2 atau usar. Kedua jenis inokulum tersebut menghasilkan tempe dengan mutu baik. Fdase yang dihasilkan oleh tamur inokulum terbukti dapal menurunkan kandungan asam idat sebesar 40% selama berlangsungnya fermentasi tempe. Penyimpanan tempe selama 3 minggu pada suhu 5°C dan atau selama 3 han pada suhu 30°C menyebabkan penurunan lanjut kandungan asam fitat berturut-turut sebesar ± 70 dan 60%. Adapun penyebab penurunan kandungan asam heat selama penyimpanan tempe adalah aktivitas fitase inokulum. Tempe segar dan tempe yang telah disimpan pada kondisi penyimpanan seperti tersebut diatas mengalami penurunan kandungan asam fitat sebesar 39 â�� 72% seieiah digoreng dengan minyak kedelai selama 2 â�� 3 menit pada suhu 180°C, sedangkan perebusan selama 10 menit menyebabkan penurunan kandungan asam fitat sebesar 45 â�� 75%.