Teknologi Radar Interferometri Untuk Pengadaan Model Permukaan Bumi Dijital

Teknologi Radar, terus berkembang dengan pesat hingga saat ini. Peluncuran satelit ERS-1 pada tahun 1991 dilanjutkan dengan satelit ERS-2 pada tahun 1995 dan diteruskan dengan misi E1VYISAT pada akhir tahun 2001 dengan mengandalkan sensor aktifyang disebut ASAR (Advanced Synthetic Aperture Radar), p...

全面介紹

Saved in:
書目詳細資料
主要作者: Perpustakaan UGM, i-lib
格式: Article NonPeerReviewed
出版: [Yogyakarta] : Universitas Gadjah Mada 2003
主題:
在線閱讀:https://repository.ugm.ac.id/19319/
http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=2149
標簽: 添加標簽
沒有標簽, 成為第一個標記此記錄!
實物特徵
總結:Teknologi Radar, terus berkembang dengan pesat hingga saat ini. Peluncuran satelit ERS-1 pada tahun 1991 dilanjutkan dengan satelit ERS-2 pada tahun 1995 dan diteruskan dengan misi E1VYISAT pada akhir tahun 2001 dengan mengandalkan sensor aktifyang disebut ASAR (Advanced Synthetic Aperture Radar), peluncuran SRTM (Shuttle Radar Topographic Mission) serta pengembangan sistim sensor aktif dengan pesawat terbang, menunjukkan betapa pentingnya sistim yang sangat menjanjikan ini untuk dimanfaatkan dan dikembangkan untuk misi-misi yang erat dengan masalah pengadaan data spasial. Sekitar 15% hiungga 20% wilayah Indonesia hampir sepanjang tahun tertutup awan, dan ini menyebabkan belum terselesaikannya pembuatan pets rupabumi untuk wilayah-wilayah tersebut. Tulisan berikut ini menjelaskan secara umum bagaimana kitct mendapatkan model permukaan bumi khususnya dengan menggunakan teknologi Radar Interferometri, yang sering dikenal dengan INSAR. Kata kunci : INSAR, Radar Apertur Sintetik Intelferometri, DTM, Modell permukaan bumi dijital.