PENGARUH PEMBERIAN HIGH FREQUENCY TRANSCRANIAL MAGNETIC STIMULATION TERHADAP KEKUATAN OTOT EKSTENSOR DIGITORUM COMMUNIS PADA PENDERITA STROKE ISKEMIK

Latar belakang: Stroke dapat menyebebkan gangguan fungsi motorik sehingga mempengaruhi kualitas hidup penderita. Otak yang terkena serangan stroke dapat memiliki kemampuan memperbaiki diri yang dikenal dengan neuroplastisitas. Transranial Magnetic Stimulation (TMS) merupakan alat non invasive yan...

全面介紹

Saved in:
書目詳細資料
主要作者: Bastianus Alfian Juatmadja, NIM011518166302
格式: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
語言:Indonesian
Indonesian
Indonesian
Indonesian
出版: 2019
主題:
在線閱讀:http://repository.unair.ac.id/89524/1/TKKli.%2060-19%20Jua%20p%20abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/89524/2/TKKli.%2060-19%20Jua%20p%20daftar%20isi.pdf
http://repository.unair.ac.id/89524/3/TKKli.%2060-19%20Jua%20p%20daftar%20pustaka.pdf
http://repository.unair.ac.id/89524/4/TKKli.%2060-19%20Jua%20p.pdf
http://repository.unair.ac.id/89524/
http://lib.unair.ac.id
標簽: 添加標簽
沒有標簽, 成為第一個標記此記錄!
實物特徵
總結:Latar belakang: Stroke dapat menyebebkan gangguan fungsi motorik sehingga mempengaruhi kualitas hidup penderita. Otak yang terkena serangan stroke dapat memiliki kemampuan memperbaiki diri yang dikenal dengan neuroplastisitas. Transranial Magnetic Stimulation (TMS) merupakan alat non invasive yang dapat menstimulasi bagian otak yang terkena serangan stroke sehingga dapat memicu terjadinya neuroplastisitas. Tujuan: Membuktikan efek pemberian terapi Repetitive Transcranial Magnetic Stimulation (rTMS) terhadap peningkatan kekuatan otot ekstensor digitorum communis pada penderita stroke iskemik. Materi dan Metode: 18 orang yang memenuhi kriteria inklusi, dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Kelompok kontrol mendapatkan terapi konvensional selama 5 hari berturut-turut dan kelompok intervensi mendapatkan terapi konvensional ditambah dengan pemberian rTMS selama 5 hari berturut-turut. Kekuatan otot ekstensor digitorum communis dinilai dengan surface electromyography (sEMG) pada saat sebelum dan sesudah dilakukan perlakuan. Hasil: Terdapat peningkatan nilai sEMG secara signifikan baik pada kelompok kontrol (p=0,003) maupun kelompok intervensi (p=0,001). Peningkatan nilai sEMG pada kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompok kontrol tidak berbeda (p=0,067). Kesimpulan: Transcranial Magnetic Stimulation dapat meningkatkan kekuatan otot ekstensor digitorum communis pada penderita stroke iskemik subakut namun tidak berbeda dengan terapi konvensional.