KECELAKAAN KERJA PADA PENGOPERASIAN CONTAINER CRANE DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA DI PT X SURABAYA TAHUN 2013-2015

Kegiatan bongkar muat petikemas merupakan kegiatan inti dalam transportasi muatan. Kegiatan bongkar muat pasti memerlukan bantuan alat seperti container crane. Pengoperasian container crane untuk kegiatan bongkar muat pasti memiliki potensi bahaya seperti terjatuh, tertimpah, tertumbuk atau terje...

全面介紹

Saved in:
書目詳細資料
主要作者: LILIAN ENGGAL EKASARI, 101411123106
格式: Theses and Dissertations NonPeerReviewed
語言:Indonesian
Indonesian
出版: 2017
主題:
在線閱讀:http://repository.unair.ac.id/58901/1/Abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/58901/2/FKM.%2011-17%20Eka%20k.pdf
http://repository.unair.ac.id/58901/
http://lib.unair.ac.id
標簽: 添加標簽
沒有標簽, 成為第一個標記此記錄!
實物特徵
總結:Kegiatan bongkar muat petikemas merupakan kegiatan inti dalam transportasi muatan. Kegiatan bongkar muat pasti memerlukan bantuan alat seperti container crane. Pengoperasian container crane untuk kegiatan bongkar muat pasti memiliki potensi bahaya seperti terjatuh, tertimpah, tertumbuk atau terjepit. Potensi bahaya tersebut jika tidak dikendalikan maka akan menyebabkan kecelakaan kerja yang berakibat pada kerugian ekonomi maupun non ekonomi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kejadian kecelakaan kerja pada pengoperasian container crane serta faktor yang mempengaruhinya selama tahun 2013-2015. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggambarkan variabel yang diteliti secara obyektif. Sumber data penelitian ini adalah laporan kecelakaan kerja tahun 2013-2015 dan wawancara terkait faktor yang mempengaruhi kecelakaan kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa angka kecelakaan pada pengoperasian container crane masih terus mengalami peningkatan secara berturut-turut dari tahun 2013-2015 yaitu 94, 69, 71. Rata-rata nilai statistik yang meliputi FR, SR dan IR yaitu 476,82, 0 dan 110,33. Angka tersebut tergolong tinggi meskipun angka SR yang didapat adalah 0. Jenis kecelakaan yang sering terjadi yaitu menabrak (84,19%), waktu paling sering terjadi yaitu pada shift 2 (38,46%), lokasi yang sering terjadi kecelakaan yaitu di dermaga internasional (95,3%) dan akibat terbanyak dari kecelakaan adalah kerusakaan properti (96,58%). Untuk faktor yang mempengaruhi terjadinya kecelakaan adalah perilaku tidak aman pekerja, sistem pengawasan, implementasi instruksi kerja, maintenance dan beberapa program terkait pengoperasian container crane yang tidak berjalan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa insiden dan frekuensi kecelakaan kerja tinggi meskipun tingkat keparahannya 0. Hal ini dikarenakan sistem pengawasan, implementasi instruksi kerja yang kurang baik serta tidak berjalananya beberapa program terkait pengoperasian container crane. Pelaksanaan program terkait pengoperasian container crane hendaknya dilakukan untuk mengurangi angka kecelakaan kerja pada pengoperasian container crane.